Doa Bersama Hari Jadi Kota Tanjungpinang, Kebhinekaan Menuju Masyarakat Madani
Oleh : Devi Handiani
Jum\'at | 07-01-2022 | 10:12 WIB
tausiyah-tpi1.jpg
Doa Bersama Peringatan Hari Jadi Kota Tanjungpinang ke-238 di Lapangan Pamedan. (Devi/BTD)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pemerintah Kota Tanjungpinang menggelar kegiatan doa bersama sempena memperingati hari jadi Kota Tanjungpinang ke-238 di lapangan Pamedan, Kamis (6/1/2022).

Kegiatan ini diawali dengan penampilan group marawis dari SMP 7 dan SMP 10 Tanjungpinang membawakan berbagai lantunan religi. Dilanjutkan dengan tausyiah agama oleh Ustad Dedi Sanjaya.

Walikota Tanjungpinang Hj Rahma dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat yang hadir untuk bersama-sama berdoa dengan harapan pandemic Covid-19 bisa segera usai.

"Seluruh jajaran unsur FKPD tokoh masyarakat dan masyarakat yang hadir pada malam hari ini mari kita bersama-sama waktu berdoa kehadiran Allah subhanahu wa ta'ala agar kota yang kita cintai ini bisa segera terhindar dari segala marabahaya terutama pandemic covid-19 belum selesai saat ini," terang Rahma.

Sementara, dalam tausiyahnya Ustad Dedi Sanjaya mengatakan tema pada malam ini adalah hidup dalam kebhinekaan menuju masyarakat madani, tema tersebut ada terdapat oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia) yakni modernisasi dalam beragama.

"Tema ini jika salah konsep pemahamannya bisa terpecah belah, bisa hancur dan lainnya. Kita melihat sejarah Piagam Madinah, di mana dulunya Kota Madinah bernama Kota Yastrib terdapat berbagai macam aliran agama sehingga hadirnya Nabi Muhammad Saw dikumpulkan seluruh pemuka agama agar saling tolong-menolong dan bahu-membahu secara bersama," ujarnya.

Maka dari itu, lanjut Ust Dedi, jadilah sikap toleransi yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada orang yang membencinya sampai bisa masuk dalam agama Islam.

"Jangan bilang Islam itu agama yang radikal, Islam teroris, akan tetapi Islam adalah agama yang bertoleransi, Islam mengajarkan kebhinekaan," pungkasnya.

"Dalam Piagam Madinah, ada lima batasan yakni Nabi Muhammad menyampaikan jangan pernah menghina agama karena agama itu sakral, jangan rendahkan kitab suci, tidak boleh menghina nabi dalam agama apapun, tidak boleh melecehkan tempat ibadah agama apapun, jika hal ini dilakukan maka akan timbul namanya persatuan dan kesatuan serta keadilan yang merata," paparnya.

Editor: Yudha