Dirjen P2P Kemenkes Turun ke Tanjungpinang Tinjau Keberadaan 6 WNI Suspect Virus Corona
Oleh : Putra
Minggu | 09-02-2020 | 18:04 WIB
anung_sugiantono.jpg
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Anung Sugihantono, M.Kes (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Anung Sugiantono, M.Kes datang ke Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri)

Kehadirannya ke Tanjungpinang terkait 6 WNI dari Singapura suspect Virus Corona yang masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan Harbourbay, Batam saat ini berada di Tanjungpinang.

Kadis Kesehatan Kota Tanjungpinang, Rustam mengungkapkan, kehadiran Anung Sugiantono untuk membahas langkah-langkah pencegahan dan antisipasi penularan virus Corona.

"Dirjen P2P Kemenkes tadi siang sudah bertemu langsung dengan pak Syahrul (Walikota Tanjungpinang) untuk membahas langkah-langkah pencegahan dan antisipasi," kata Rustam, Minggu (9/2/2020).

Dalam pertemuan tersebut, Walikota didampingi Sekdako Tanjungpinang, Kadiskes Tanjungpinang, Kapolres Tanjungpinang, Dandim, Kepala Imigrasi, Kadis Sosial, Kabiddokkes Polda, para Direktur rumah sakit, KKP dan para dokter spesialis.

"Ia menyampaikan bahwa notifikasi pemerintah Singapura tersebut tidak dijelaskan kontaknya seperti apa. Apakah bertemu dengan pasien positif coronavirus, makan di tempat yang sama atau berada di tempat umum yang sama," tegasnya.

Dijelaskannya, mendapati notifikasi tersebut, Tim Dinkes bersama KKP serta Biddokkes Polda Kepri turun bersama dan menelusuri nama-nama yang dimaksud dalam notifikasi untuk melakukan investigasi dan observasi.

"Hasil observasi menunjukkan bahwa pada seluruh nama yang disebut tidak ditemukan tanda dan gejala demam, batuk apalagi sesak nafas. Semuanya dalam keadaan sehat wal afiat," ujarnya.

Ia mengungkapkan, ke 6 WNI dari Singapura ini masuk ke Indonesia melalui Kota Batam pada, Kamis (30/1/2020). Hal tersebut membuat pihaknya langsung mengambil langkah observasi kepada 6 WNI ini hingga, Kamis (13/2/2020).

"Observasi dilakukan di rumah yang bersangkutan. Yang bersangkutan akan dilakukan tindakan pembatasan kontak dengan orang lain untuk sementara waktu," tegasnya.

Saat ini, Kementerian Kesehatan telah menyiagakan thermal scanner untuk mendeteksi demam sebagai gejala infeksi virus corona. Artinya, suspek seharusnya akan terdeteksi ketika melewati alat tersebut.

Protokol organisasi kesehatan dunia WHO, juga melarang orang sakit keluar dari satu negara. Seharusnya pemerintah Singapura tidak melepas orang yang terduga suspect Virus Corona.

Editor: Surya