Serunya Zapin Hip Hop di Upacara HUT Kepri ke-17
Oleh : Redaksi
Rabu | 25-09-2019 | 11:28 WIB
hop-hip-zaipin.jpg
Zapin Hip Hop di Upacara HUT Kepri ke-17. (Diskominfo Kepri)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Lagi! Lagi! Lagi! Teriakan langsung terdengar saat Zapin Hip Hop Gurindam 12 selesai ditarikan. Saat musik kembali dinyalakan, lebih dari 2.000 orang langsung serentak menari bersama di Halaman Gedung Daerah Kepulauan Riau, Selasa (24/9/2019).

Tarian tersebut dibawakan secara massal 2.000 siswa dari 13 SMA dan SMK di Kota Tanjungpinang. Mereka tampak gembira.

Menari bersama-sama, walaupun matahari sudah mulai meninggi. Tak hanya para siswa saja yang semangat, tampak Sekda Kepri, Dr H TS Arif Fadillah beserta istri ikut menari bersama.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kepri, Drs Maifrizon juga bergoyang bersama. Melihat keseruan itu, Ibu Aisyah Sani juga ikut turun menari bersama. Tarian Zapin Hip Hop Gurindam 12 menjadi penutup yang indah pada Upacara Peringatan Hari Jadi Provinsi Kepri ke-17

Sebenarnya ini bukan tarian baru. Pada dua tahun lalu, Zapin Hip Hop Gurindam 12 sempat ditarikan secara masal, bersama Tentara Mahasiswa Organisasi se-Tanjungpinang. Tarian ini dibuat saat aksi flashmob sedang booming. Namun sengaja dibuat, sesuai dengan budaya Melayu.

"Tari zapin adalah salah satu tari warisan Melayu yang paling menonjol. Filosofinya habluminallah dan habluminanas. Kekuatan geraknya pada langkah kaki, dalam pergelaran ini digambarkan zapin sebagai warisan yang dimainkan oleh orang tua dan diturunkan kepada generasi muda," jelas Pepy Candra, Penata Tari Zapin Hip Hop Gurindam 12, seperti dikutip situs resmi Diskominfo Kepri.

"Kemudian dalam perkembangan zamannya, hip hop sebagai kesenian pop yang modern tetapi tetap mengusung bait-bait Gurindam 12 yang penuh kearifan itu. Di HUT ke-17 Provinsi Kepulauan Riau, melangkahlah, meski penuh tantangan zaman budaya melayu jangan ditinggalkan," tambah Pepy.

Sebanyak 2.000 siswa yang menarikan Zapin Hip Hop Gurindam 12 berdurasi empat menit tersebut, berlatih selama tiga hari.

Editor: Gokli