8 Desa di Kepri Jadi Pilot Project Perpustakaan Nasional Pedesaan
Oleh : Redaksi
Selasa | 03-09-2019 | 11:28 WIB
h-amir.jpg
Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Kepri, H Amir Husin. (Diskominfo Kepri)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Kepri mengatakan ada sebanyak delapan desa di Kepri yang menjadi pilot project perpustakaan nasional pedesaan.

"Delapan desa yang menjadi pilot project perpustakaan nasional pedesaan tersebut ada di Bintan dan Karimun," ungkap Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Kepri, H Amir Husin di Tanjungpinang, Beberapa waktu lalu, seperti dikutip situs resmi Diskominfo Kepri.

Menurut Amir, empat desa di antaranya masuk di wilayah Kabupaten Karimun masing-masing Desa Tebias, Desa Lebuh, Desa Gemuruh dan Desa Pongkar.

"Sementara empat desa lainnya berada di Kabupaten Bintan masing-masing Desa Sebong Pereh, Desa Mantang Baru, Desa Toapaya, Desa Kuala Sempang," ungkap Amir.

Amir juga menyampaikan melalui pilot project perpustakaan ini, diharapkan bisa mengembangkan perpustakaan desa lain di Kepri, khususnya dalam program revitalisasi pengembangan perpustakaan umum melalui tranformasi layanan berbasis inklusi sosial di Provinsi Kepri.

Tak hanya Amir Husien, Ketua Tim Sinergi Provinsi Kepri, Yetriani yang menyebutkan setiap perpustakaan desa yang ditunjuk sebagai pilot project oleh Perpustakaan Nasional mendapatkan bantuan masing-masing berupa empat unit komputer serta seribu buku melalui APBN.

"Harapannya dari perpustakaan desa yang dijadikan pilot projet ini agar terwujudnya visi mendorong perekonomian masyarakat dan menigkatkan skill warga pedesaan," sebut Yetriani yang juga menjabat Kabid pengembangan perpustakaan di Dinas Perpustakaan Provinsi Kepri ini.

Yetriani mengatakan, ke depannya pihaknya mengharapkan perpustakaan di kabupaten dan kota bisa menjadi penerima manfaat dari program ini.

Tim Sinergi Kepri ini nantinya, lanjut Yetriani, akan berupaya mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota untuk lebih memperhatikan pengembangan perpustakaan-perpustakaan di desa sesuai dengan amanat terbentuknya tim sinergi.

"Tim Sinergi Kepri ini dibentuk berdasarkan SK Gubernur Kepri tentang program revitalisasi pengembangan perpustakaan umum melalui tranformasi layanan berbasis inklusi sosial," sebut Yetriani.

Menurut Yetriani, ada beberapa program yang dibuat Tim Sinergi, di antaranya pelibatan masyarakat sehingga perpustakaan menjadi pusat belajar dan kegiatan masyarakat seperti pelatihan marketing online pelaku batik, kerajinan makanan olahan dan petani.

Selain itu membuat pelatihan komputer dan internet termasuk pelatihan desain grafis untuk pelaku usaha rumahan agar lebih maksimal mempromosikan produk yang dihasilkannya.

"Tim Sinergi Provinsi Kepri ini adalah salah satu komponen ekosistem pendukung tranformasi layanan perpustakaan yang kepengurusannya terdiri dari berbagai pemangku kepentingan di provinsi, kepengurusannya terdiri dari 11 orang dari satu, penanggungjawab ditambah ketua, wakil ketua dan sekretaris serta tujuh orang anggota," jelas Yetriani.

Editor: Gokli