Hari Kelima Aksi Unjuk Rasa di Kantor IOM Tanjungpinang

Tak Kunjung Ditempatkan ke Negara Ketiga, Banyak Imigran Depresi dan Meninggal Dunia
Oleh : Roland Aritonang
Jum\'at | 09-08-2019 | 13:04 WIB
unras-iom-tpi.jpg
Unjuk rasa hari kelima ratusan pengungsi di depan Kantor IOM Tanjungpinang. (Foto: Roland Aritonang)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Ratusan imigran (pengungsi) di Bhadra Resort, Kecamatan Toapaya, Bintan melakukan unjuk rasa di depan Kantor International Organization for Migration (IOM), Jalan Peralatan nomor 11, Km 7 Tanjungpinang, Jumat (9/8/2019).

Pada hari kelima ini, masih seperti hari-hari sebelumnya. Aksi unjuk rasa ini, Imigran meminta United High Commissioner For Repugees (UNHCR) untuk segera dipulangkan ke negara ketiga. Ratusan pengungsi ini berasal dari Afganistan, Somalia, Sudan, Irak dan Yaman.

Dengan membawa spanduk, yang bertulisakan "Kami minta penempatan yang pasti karena kami sudah lelah dengan penantian yang tak kunjung pasti mohon pahami kami". Tidak hanya itu, ada juga dari beberapa Imigran yang memegang kertas kecil yang bertulisakan, 'Give us a land in The World where we can live peacefully'; 'All we want is a peacefully'; 'Human basic right is not Just staying alive with futere'; 'Please Safe us dan We Got Mental Problems'.

David Hazara, salah satu pengungsi (Repugees) warga negara Afganistan mengatakan, aksi unjuk rasa ini sudah hari kelima. Ratusan pengungsi berkumpul di sini untuk meminta kepada UNHCR untuk segera memberikan kepastian segera menempatkan ke negera ketiga.

"Karena kami yang ada di sini sudah 7 - 9 tahun berada di Indonesia hanya makan dan tidur, namun kami belum mendapatkan kepastian dan respon dari UNHCR, mereka belum ada keluar dari dalam kantor," ujar David yang sudah mahir berbahasa Indonesia.

David menyebutkan, aksi unjuk rasa ini akan terus dilaksanakan, tetapi karena mengingat sebentar lagi Hari Idul Adha dan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI, akan dilanjutkan lagi sampai hari Sabtu (18/8/2019).

"Bahkan ada dari teman-teman kami, yang depresi karena tidak kunjung ditempatkan ke negara ketiga, akibatnya mereka sampai sakit dan akhirnya meninggal dunia," ucapnya.

"Teman-teman wartawan bisa melihat spanduk yang bertulisakan Repugees Of Depression and Long Time Process UNHCR, ada 6 orang yang meninggal akibat depresi," sambungnya.

"Untuk itu saya berharap untuk segera ditempatkan ke negara ketiga, karena kami masih punya masa depan," tutupnya.

Editor: Gokli