Harga Material Naik 200 Persen

Material Dimonopoli Satu Toko, Modus Korupsi Dana RTLH di Tanjungpinang
Oleh : Charles Sitompul
Selasa | 09-07-2019 | 11:16 WIB
toko-RTLH.jpg
Toko Sindo Pratama, penyuplai material pembangunan RTLH di Kota Tanjungpinang. (Foto: Charles Sitompul)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Dugaan korupsi dana rehab rumah tidak layak huni (RTLH) di Kota Tanjungpinang diduga dilakukan dengan modus komitment fee dari pembelian bahan material yang harganya dimark up pihak toko bangunan atas perintah Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Kebersihan dan Pertamanan Tanjungpinang.

Dari total 183 jumlah rumah warga kurang mampu yang pembangun dialokasikan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN 2019, pembelian bahan materialnya diarahkan kepada satu toko bernama Toko Sindo Pratama di Jalan Ahmat Yani kota Tanjungpinang.

Ahok, pemilik Toko Sindo Pratama, membenarkan adanya kontrak pembelian bahan material pembangunan RTLH dari dinas tersebut untuk pembangunan RTLH di Kota Tanjungpinang. "Untuk tahun 2019 ini, ada sekitar 80 rumah yang ada di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti dan Tanjungpinang Timur. Semua bahan material bangunanya memang dari kami," ujar Ahok saat dikonfirmasi, Senin (8/7/2019).

Mengenai harga, Ahok mengaku, terpaksa menaikan 100-200 persen dari harga normal, karena pembayaran dari pembelian bahan tersebut bisa sampai 3-5 bulan.

"Yang buat harga ini memang kami, Dinas Perumahan yang minta kemarin daftar survei harganya," ujar Ahok.

Atas survei harga yang diberikan, selanjutnya dinas tersebut membuat kontrak perjanjian penyediaan bahan material, dan menunjuk Toko Sindo Pratama menjadi toko tunggal penyedia material bangunan, dalam pembangunan RTLH di Kota Tanjungpinang tahun 2019 ini.

Atas penunjukan itu, seluruh masyarakat yang memperoleh bantuan RTLH di Kota Tanjungpinang, diarahakan pendamping dan pihak keluraham untuk mengambil bahan material bangunan dari toko milik Ahok.

"Yang nunjuk ambil bahan ke toko saya adalah orang Dinas Perumahan serta pendamping," sebut Ahok lagi.

Selain RTLH dari dana DAK untuk Pemerintah Kota Tanjungpinang, pembangunan RTLH dari Program Pengentasan Kemiskinan Kementeriaan Sosial juga diakui Ahok dibeli dari tokonya dengan harga yang sama.

"Pembangunan rumah dari Kementeriaan Sosial juga sama, materialnya dari sini, harganya juga sama kami buat," ujarnya.

Data yang diperoleh wartawan, dari 45 item bahan material yang harus dibutuhkan masyarakat untuk membangun RTLH, telah dinaikan Ahok harganya 100-200 persen dibanding harga normal bahan bangunan di sejumlah toko daerah Tanjungpinang.

Seperti pasir halus, dengan harga normal hanya Rp 400 ribu per/truk, di Toko Sindo Pratama jadi Rp 650 ribu/truk. Pasir beton yang biasanya hanya Rp 450 ribu/kubik, di Toko Sondo Ratama Rp 650 ribu/kubik, batu kali Rp 950 ribu/kubik, batu pecah Rp 1,5 juta/kubik.

Kemudian besi 10 mm, dari Rp 40 ribu/batang di toko lain, Ahok menjualnya sesuai daftar harga barang RTLH Rp 85 ribu/batang. Demikian juga material dan bahan lain, seluruhnya dinaikan antara 100-200 persen dari harga normal hingga total harga material per unit RTLH Rp 11-12 juta.

Editor: Gokli