WBP Rutan Tanjungpinang Ikuti Pesantren Ramadhan Sebulan Penuh
Oleh : Roland Aritonang
Senin | 06-05-2019 | 12:16 WIB
pesantren-WBP.jpg
(WBP) Rutan Kelas I Tanjungpinang memperdalam ilmu agama melalui Pesantren Ramadhan. (Roland)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Selama Bulan Suci Ramadhan 1440 Hijriah, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas I Tanjungpinang memperdalam ilmu agama melalui Pesantren Ramadhan.

Walikota Tanjungpinang, Syahrul menyampaikan, kegiatan Pesantren Ramadhan di Rutan ini rutin dilaksanakan. Setiap tahu WBP selalu diberikan pembinaan. Ia berharap dengan kegiatan ini warga binaan semakin sadar dalam menghadapi kehidupan terkhusus di Bulan Ramadhan.

"Tahun ini ada suatu progres yang luar biasa, bahwa Karutannya memberikan kesempatan para tahanan dibina satu bulan penuh. Dulunya hanya satu minggu sampai 10 hari saja," ujar Syahrul, usai membuka Pesantren Ramadhan di Masjid At-Taubah Rutan Tanjungpinang, Senin (6/5/2019).

Selama satu bulan penuh dengan berbagai kegiatan pembelajaran fikih, sholat jenazah dan lainnya, ini suatu progres dan peningkatan. Semoga warga binaan disini semakin sadar kemudian insyhaf dan setelah menjalani hukuman dapat diterima di masyarakat.

"Kita bersyukur bulan ini luar biasa. Ada beberapa riwayat mengatakan kalau orang-orang yang benar-benar beriman diwajibkan atas kamu untuk berpuasa," ucapnya.

Syahrul menyebutkan, setiap yang bernyawa menemukan ajal tapi kapan waktunya merupakan rahasia Allah. Yang paling dekat dengan kehidupan manusia adalah maut. Jadi dengan demikian, umat muslim harus bersyukur bisa kembali ketemu dengan Ramadhan. Bulan ini bentuk kasih sayang Allah, setelah 11 bulan beraktivitas bergelimpang dengan berbagai dosa.

"Inilah waktu kita untuk benar-benar sadar memperbaiki diri, dan diajak untuk bertakwa dan melaksanakan sholat," katanya.

Kasubsi Administrasi Rutan Kelas I Tanjungpinang, Andi menharapkan, pesantren ini akan diadakan selama 1 bulan penuh dan dapat menjadi bekal WBP. Selama pesantren para WBP diharapkan dapat mengikuti sebaik-baiknya. Sehingga ketika berada di luar dapat diterapkan di kehidupan masyarakat.

"Kegiatan yang dilakukan seperti mengaji, hadist, dan tilawah, yang dilakukan satu bulan penuh. Teermasuk juga melakukan sholat terawih dan kami memberikan waktu. 80 orang WBP untuk pesantren, untuk sholat secara bergilir sebulan," tutupnya.

Editor: Chandra