Buka Seminar Destar Tanjak Tengkolok, Nurdin: Lestarikan Budaya dan Kokohkan Jati Diri Melayu
Oleh : Charles Sitompul
Jum\'at | 08-03-2019 | 15:52 WIB
seminar-destar-tanjak1.jpg
Gubernur Kepri Nurdin Basirun membuka seminar Destar Tanjak Tengkolok. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Gubernur Kepri Nurdin Basirun secara resmi membuka seminar Destar Tanjak dan Tengkolok Provinsi Kepri, yang digelar di halaman Gedung Daerah Tanjungpinang, Jumat (8/3/2019). Dalam sambutannya, Nurdin meminta masyarakat untuk bangga akan kekhasan daerah yang dimiliki provinsi Kepulauan Riau dengan budaya Melayu-nya.

Kebanggaan tersebut, kata Nurdin, harus diwujudkan dengan menjaga serta melestarikan budaya Melayu hingga menjadi jati diri bangsa semakin tertanam kokoh.

"Upaya positif pelestariaan budaya harus terus dilakukan demi pelestarian budaya melayu," ujar Nurdin saat membuka Seminar Destar Tanjak dan Tengkolok di halaman Gedung Daerah,Tanjungpinang, Jumat (8/3/2019).

Nurdin juga mengatakan, ditengah derasnya arus modernisasi Pemerintah dan masyarakat Kepri ingin budaya Melayu terus terjaga hingga ke anak cucu nanti.

Apalagi di tengah berkembangnya zaman, dengan kokohnya jati diri sebagai orang Melayu, Nurdin mengajak masyarakat Kepri untuk senantiasa menjaga silaturahmi hingga tidak terpecah belah hanya karena berita hoax yang akhirnya saling sikut sana-sini.

"Ibarat pepatah orang dulu, makin hebat orang Melayu tu, makin menunduklah dia, berisi orangnya. Tidak sombong dan jemawa, maka salinglah merangkul sesama kita," kata Nurdin.

Dengan adanya seminar ini menjadi salah satu upaya yang menurut Nurdin dapat kembali menanamkan benih-benih pengetahuan akan budaya melayu terutama bagi generasi penerus.

"Pemerintah terus mendukung upaya peningkatan pengetahuan bagi generasi muda salah satunya tentang kebudayaan daerah," tambah Nurdin.

Sementara itu, Dewan Pengarah Warisan Alam Melayu Malaysia Encik Johan Iskandar mengatakan, mengucapkan terimakasih kepada Gubernur selaku Pemerintah Provinsi Kepri, yang ikut bersinergi dalam mensukseskan acara kolaborasi antara Indonesia dengan Malaysia itu.

Johan juga memuji adat Melayu yang ada di Kepri, hingga saat ini masih terus memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan jati diri.

"Dengan majelis seperti ini kita lakukan sebagai upaya untuk terus menghidupkan jati diti melayu kita," kata Johan.

Menurut Johan, jati diri melayu harus terus tertanam dalam diri setiap orang melayu, karena jika jati dirinya kuat, maka akan kuat pula upayanya dalam menjaga bangsa.

Johan juga mengibaratkan, sebuah tanjak merupakan tanah dipijak, bila kuat jati diri seseorang, maka kuat pula dirinya menjaga tanah yang dipijak tersebut.

"Semoga majelis ini dapat terus mendatangkan kebaikan yang besar bagi kita warga melayu," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut juga dipasangkan tanjak kepada Gubernur Nurdin berupa Tanjak Bugis Tak Balek, yang bermakna pahlawan yang setia dengan tanah airnya.

Editor: Yudha