DPRD Kritik Keberadaan Staf Khusus Gubernur yang Hanya Makan Gaji Buta
Oleh : Ismail
Senin | 04-03-2019 | 15:40 WIB
abdul-rahman12.jpg
Komisi I DPRD Provinsi Kepulauan Riau Abdul Rahman. (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Komisi I DPRD Provinsi Kepulauan Riau Abdul Rahman mengkritik kinerja dan keberadaan staf khusus yang diangkat oleh Gubernur Nurdin Basirun.

Menurutnya, keberadaan staf khusus Gubernur itu hanyalah pemborosan anggaran dan sangat tidak efektif. Mengingat, sejak mulai diangkat hingga sekarang staff khusus sama sekali tidak memiliki kontribusi apa-apa.

"Saya pikir keberadaan (staf khusus) ini memang tidak efektif," ujarnya saat ditemui di Kantor DPRD Kepri, Senin (4/3/2019).

Ia bahkan menilai, orang-orang yang selama ini dipilih dan diangkat oleh Gubernur itu terkesan hanya untuk memenuhi kuota dan berdasarkan kedekatan. Tidak ada kriteria khusus yang menjadi dasar pengangkatan sejumlah staf khusus.

"Memang untuk mengangkat itu menjadi hak Gubernur. Tapi, jangan sampai mengangkat orang yang hanya makan gaji buta dan tak jelas harus bagaimana," tegas Abdul Rahman.

Menurut dia, kritik mengenai keberadaan staff khusus ini bukan hanya dari dirinya sendiri saja, namun juga menjadi pertanyaan dari rekan-rekan DPRD lainnya. Hal itu disebabkan, tidak tampak kontribusi serta fungsi dan tugas dari staff khusus ini.

Terlebih lagi, jika berfungsi sebagai tenaga profesional, Pemprov Kepri masih memiliki staf ahli yang berstatus ASN Pejabat Eselon II.

"Selain jadi pembisik, tugas dan fungsi staf khusus ini juga tidak jelas," katanya.

Oleh karena itu, Politisi PKS ini berharap, agar Gubernur Kepri Nurdin Basirun mengevaluasi lagi keberadaan staff khusus. Jika memang mau mengangkat, maka Gubernur juga harus benar-benar mempertimbangkan figur yang diangkat harus dari tenaga profesional dan memiliki kontribusi yang jelas. jangan hanya asal diangkat begitu saja.

"Tapi, daripada dialokasikan untuk staff khusus, lebih baik untuk hal-hal yang lebih produktif. Memang, secara nominal pendapatan (staff khusus) ini per orang tidak terlalu besar, tapi kalau dikalkulasikan selama setahun kan lumayan juga," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, pada masa kepemimpinan mendiang HM Sani ada 10 orang staf khusus yang diangkat oleh Gubernur. Namun, seiring berjalannya waktu, ada sejumlah staff khusus mengundurkan diri dan mengalami pergantian.

Adapun nama-nama staff khusus yang masih menjabat saat ini diantaranya, Said Sirajuddin, Razaki Persada, Chaidar Rahmat, Saidul Kudri, Herizal Hood, dan Ahzar Hasyim.

Editor: Yudha