Nurdin Ingatkan Semua Elemen Jaga Keutuhan Berbangsa dan Bernegara
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 27-02-2019 | 19:18 WIB
forum3.jpg
foto bersama Forum Dialog Peningkatan Kesadaran Bela Negara Dalam Rangka Penguatan Karakter Bangsa Bagi Aparatur dan Masyarakat di Daerah. (foto: Charles).

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Gubernur Kepri H. Nurdin Basirun mengingatkan semua pihak untuk menjaga keutuhan berbangsa dan bernegara, mengingat saat ini ancaman perpecahan begitu nyata dan sangat menghawatirkan.

Hal itu diungkapkan Nurdin saat membuka Forum Dialog Peningkatan Kesadaran Bela Negara dalam Rangka Penguatan Karakter Bangsa Bagi Aparatur dan Masyarakat di Daerah yang digelar di Hotel Golden Bay, Kecamatan Bengkong, Kota Batam, Rabu (27/2/2019).

"Berbagai ancaman terus menggerogoti kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Karena itu, seluruh elemen bangsa saat ini harus kembali kepada komitmen dasar dalam berbangsa dan bernegara," kata Nurdin.

Kegiatan yang diikuti perwakilan dari 12 provinsi se-Sumatera itu mengangkat tema 'Meningkatkan Semangat Bela Negara Untuk Menyongsong Pemilu Serentak Tahun 2019 Aman dan Damai'.

Nurdin menjelaskan, semua pihak sudah harus kembali pada Empat Pilar Berbangsa, yakni Pancasila, UUD 1945, Bineka Tunggal Ika dan NKRI. Hanya dengan itulah, kehidupan berbangsa dan bernegara bisa terus utuh terselenggara. Karena satu sama lain terikat dalam komitmen sebagai sebuah bangsa.

Sedang mengenai bela negara menurut Nurdin, hal tersebut menjadi tangggungjawab semua komponen bangsa. Artinya, untuk membela negara dari berbagai ancaman dan gangguan, bukan semata-mata tugas TNI Polri. "Tapi tanggung jawab seluruh elemen bangsa," tegasnya.

Nurdin juga tidak menampik, di tahun politik seperti sekarang ini, ancaman yang mengarah pada keberlangsungan demokrasi yang aman dan damai, sangat terbuka lebar. Utamanya melalui media sosial dengan menyebarkan berita hoax dan ujaran kebencian.

Sekretaris Dirjend Politik dan Pendidikan Umum Kemendagri Didi Sudiana juga mengingatkan akan bahaya dan pengaruh teknologi dalam hal ini media sosial dalam keberlangsungan proses demokrasi yang sekarang tengah dijalani.

Tidak dipungkiri kalau peran media sosial tidak diantisipasi dengan bijak, menjadi ancaman nyata yang bisa mengganggu keberlangsungan proses demokrasi kita menuju pemilu 17 April mendatang. Para aparatur, harus mengerti dan bisa mengingatkan kepada seluruh masyarakat.

"Bagaimana politik uang, politisasi SARA, hoax, fitnah dan ujaran kebencian adalah racun demokrasi. Karenanya atas marak isu-isu tersebut, kita harus bisa untuk menolak dan melawan. Hanya dengan melawan dan menolak itu, pesta demokrasi nanti bisa bejalan dengan aman dan nyaman," pungkasnya.

Editor: Chandra