Polres Tanjungpinang Gelar Simulasi Pengamanan TPS

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Polres Tanjungpinang menggelar simulasi pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam rangka Operasi Mantab Brata Seligi 2019, di Lapangan Mapolres Tanjungpinang, Senin (04/02/2019).

Kapolres Tanjungpinang, AKBP Ucok Lasdin Silalahi mengatakan, kegiatan bertujuan agar dijadikan bekal dan pedoman serta dipahami oleh setiap anggota Polri khususnya bagi anggota yang akan melaksanakan tugas pengamanan di TPS. Sehingga nantinya bisa bekerja secara profesional dan Pemilu bisa berjalan dengan aman, damai dan sejuk serta berkualitas.

"Secara teknis simulasi ini disampaikan oleh Komisioner KPU Tanjungpinang. Seperti tatacara pemungutan suara dan tupoksi masing-masing petugas, mulai dari tugas Ketua KPPS, anggota KPPS, saksi, pengawas, Linmas dan tugas Polri," paparnya.

Pada hari itu juga dilanjutkan dengan latihan pengamanan Pemilu Legislatif dan Presiden di wilayah Kodim 0315/Bintan bertempat di Aula Makodim 0315/Bintan.

Dalam kegiatan ini, Ucok menyampaikan, penyelenggaraan Pemilu 2019 berbeda dengan Pemilu sebelumnya. Di mana Pemilu Presiden disatukan dengan Pemilu Legislatif. Pemilu ini tidak lepas dari peran TNI/Polri.

"Di mana kami sudah diamanatkan oleh Undang Undang untuk melaksanakan prinsip-prinsip pengamanan dengan netral," kata Ucok.

Pelaksanaan kegiatan pengamanan untuk Polri saat ini masih berjalan pengamanan pada tahapan Kampanye. Di kepolisian pelaksanaan setiap tahapan Pemilu masuk di dalam Operasi Mantap Brata 2019 yang dimulai dari tanggal 20 September 2018 lalu.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolres Tanjungpinang mengapresiasi kegaitan yang digagas Kodim 0315/Bintan dengan melibatkan dari pihak KPU serta Bawaslu yang kesemua itu bertujuan untuk mewujudkan situasi Kamtibmas yang kondusif di Kota Gurindam ini.

"Ke depan sinergitas TNI, Polri dan masyarakat akan terus ditingkatkan agar situasi Kamtibmas di Kota Tanjungpinang ini aman, damai dan sejuk serta terbebas dari segala berita hoaks atau black campaign yang bertujuan untuk memecah belah keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini," ungkapnya.

Editor: Gokli

---