Inflasi Tinggi, Gubernur Kepri Ajak Semua Komponen Kuatkan Pengawasan
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 30-01-2019 | 17:52 WIB
nurdin-rapat1.JPG
Gubernur Kepri H. Nurdin Basirun saat memimpin rapat. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Gubernur Kepri H. Nurdin Basirun mengajak semua pihak di Kepri agar memperkuat pengawasan untuk menekan laju inflasi provinsi Kepri.

Penguatan pengawasan di segala sektor tersebut mrmurut Nurdin sangat dibutuhkan untuk menjaga ketersediaan barang, kestabilan harga, serta peningkatan daya beli, dalam memperlancar aktivitas perekonomian di Kepri.

“Butuh peran semua pihak secara bersama-sama dalam menekan inflasi ini. Sehingga nilai investasi meningkat dan para investor datang menanamkan investasinya di Provinsi Kepri,”kata Nurdin dalam Rapat Koordinasi High Level Meeting bersama Tim Pemgendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten/Kota se-Kepri di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri di Batam Center, Kota Batam, Rabu (30/1/2019).

Nurdin menyebutkan, dari data statistik BPS, salah satu faktor pendorong tingginya inflasi di Provinsi Kepri adalah faktor cuaca dan musim. Kondisi ini mempengaruhi pelayaran serta kurangnya ketersedian bahan pokok maupun sayuran di beberapa daerah.

Atas dasar itu, Nurdin mengajak semua pihak untuk bersama-sama berperan dalam mengatasai kendala tersebut. "Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan jika kita mau sama-sama memikirkan melalui silaturahmi, komunikasi dan saling bahu membahu,"kata Nurdin.

Semua yang dikerjakan saat ini, tambah Dia, merupakab upaya yang dilakukan dan semata-mata untuk kepentingan masyarakat, hingga tidak perlu mempersulit, dan semua dapat berjalan dengan baik dan memberi kesejahteraan pada masyarakat.

Pada kesempatan itu, kepada TAPD kanupaten/kota yang hadir, Gubernur juga minta agar menyusun roadmap pengendalian inflasi serta pemetaan kebutuhan komoditas pangan, memantau pasokan dan harga di daerahnya, khususnya ketika musim angin utara terjadi.

"Penetapan HET LPG 3 Kg juga perlu diawasi. Demikian juga soal dampak kenaikan harga biaya kargo dan bagasi penerbangan yang juga mrnjadi salah satu fakto penyumbang inflasi juga diharapakan dapat di pantau,"ujar Nurdin.

Sebelumnya, Kelapa BPS Provinsi Kepri Zulkipli mengatakan, pada akhir tahun 2018 tepatnya bulan Desember, terjadi lonjakan harga tiket pesawat yang sangat signifikan sehingga mempengaruhi beberapa sektor.

Tiga besar pendorong inflasi di Kepri adalah Beras, Makanan Jadi dan Sayuran, Transportasi. Komoditas yang mempengaruhi inflasi yaitu Beras, Daging, Telur, Bawang dan Bayam.

“Tiga hal penting yang menjadi perhatian di Tahun 2019 yakni Tahun Politik, Cuaca yang Esktrem dan Survey Biaya Hidup tahun 2018,” kata Zulkipli.

Sementara Kepala BI Perwakilan Kepri, Gusti Raizal Ekaputra mengatakan inflasi di Kepri merupakan yang tertinggi se Sumatera dan menjadi PR bersama untuk menekannya agar turun. Pendorong inflasi pada tahun 2018 yakni naiknya harga tiket pesawat, tarif listrik dan beras.

Menurut Gusti, evaluasi program kerja TPID Kepri 2018 yang sudah berjalan adalah pengembangan produksi lokal, pengembangan SDM, infrastruktur dan konektivitas, kerjasama antar daerah dan lintas instansi, serta kelembagaan.

Roadmap pengendalian inflasi di Kepri yakni penguatan produksi lokal, tata niaga, dan menjaga ekspektasi masyarakat. “Empat kunci pengendalian inflasi adalah keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif,” kata Gusti.

Rapapt koorfinasi penanganan Inflasi ini, merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2018.

Dalam rakornas pengendalian inflasi itu,Presiden Jokowi juga menekankan beberapa hal dalam mrlenrkan lanu inflasi di indonesia, sejumlah hal yang diaampaika presiden antara lain, keterjangkauan harga dengan mendorong efektifitas pemanfaatan APBD melalui percepatan realisasi dan melakukan intervensi dalam rangka stabilitas harga.

Ketersediaan pasokan juga harus diperhatikan. Di antaranya memperhatikan sisi pasokan pangan, distribusi, ketersediaan infrasktruktur dan hal-hal yang bersifat struktural.

Presiden juga menekan tentang pentingnya kelancaran distribusi dengan mendorong perdagangan antar daerah, membangun dan mensinkronkan pasar untuk efisiensi rantai distribusi.

Hal penting lainnya yang disampaikan Presiden adalah Komunikasi Efektif. Semua harus memantau pergerakan harga, mengintensifkan pemantauan dilapangan, dan menjaga mekanisme pasar untuk menghindari penimbunan.

Tampak hadir dalam Rakor itu Bupati Natuna Hamid Rizal, Sekda Kota Batam Jefridin, Sekdan Bintan Adi Prihantara. Hadir juga sejumlah Instansi Vertikal seperti Bea Cukai, Bulog, dan Pertamina.

Editor: Dardani