Wing Udara 2 Lanudal Tanjungpinang Dapat Tambahan Dua Unit Pesawat Patroli
Oleh : Roland Aritonang
Senin | 30-07-2018 | 15:04 WIB
lanudal-pesawat-patroli1.jpg
Upacara Alih Bina dua pesawat patroli di Apron Lanudal Tanjungpinang. (Foto: Roland)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Wing Udara 2 Lanudal Tanjungpinang mendapat tambahan dua unit pesawat patroli jenis Casa Patmar NC 212 P8021 dan P8202. Penyerahan alusista ini di laksanakan dalam upacara Alih Bina di Apron Lanudal Tanjungpinang, Senin (30/7/2018).

Komandan Pusat Penerbangan TNI AL (Pusbenerbal), Laksamana Pertama TNI Dwika Tjahja Setiawan mengatakan pada hari ini telah dilaksanakan alih bina dua unit pesawat udara Casa Patmar NC 212 P8021 dan P8202 dari Wing Udara 1 yang ada di Juanda ke Wing Udara 2 yang berada di Tanjungpinang.

"Perlu kami sampaikan penyerahan pesawat ini menjawab permasalahan wilayah barat khususnya di Kepri ini," ujar Dwika

Menurutnya, alih bina dua pesawat ini untuk menambah kekuatan alusista di Wing Udara 2 karena tugas dan tanggungjawab pengamanan perairan ini cukup tinggi. Sehingga harus didukung oleh sarana dan prasarana khususnya alusista yang memadai.

"Dalam pelaksanaannya, pesawat ini adalah mendukung operasi laut yang nantinya dilaksanakan dalam rangka pengamanan di perairan khususnya wilayah barat Indonesia," katanya.

Dijelaskan, dua unit pesawat ini khusus di depan untuk melaksanaka patroli maritim. Pesawat ini memiliki sarana dan prasarana sensor yang bisa menangkap objek yang di permukaan dan ketinggian. Kelebihan dari pesawat ini di bagian depan ada kamera yang bisa mengambil gambar dari ketinggian.

"Pesawat ini juga bisa mengidentifikasi dan pada bagian hidungnya lebih panjang terdapat radar yang bisa menyapu semua target yang ada dipermukaan. Bisa mengidentifikasi nama kapal dan keterangan jenisnya," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Danlantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama R. Eko menyampaikan, pihaknya sebagai satuan wilayah tetap akan mengkomunikasikan seluruh aset angkatan laut yang ada diajajaran wilayahnya. Tentunya petunjuk dan perintah dari ketua panglima Koarmada I.

"Sehingga dalam pemaksimalan operasi akan dilakukan identifikasi dahulu oleh pesawat patroli. Setelah data valid baru tim WFQR akan melakukan operasi," katanya.

Menurutnya hal - hal itu merupakan konsep operasi yang akan dikembangkan karena berada di selat Malaka yang cukup panjang.

"Ke depannya setiap operasi akan didahului unsur patroli udara seperti ini," tutupnya.

Editor: Yudha