Antisipasi Kecelakaan Pelayaran, Kapolres dan KSOP Tanjungpinang Cek Armada Angkutan Kapal
Oleh : Roland Aritonang
Kamis | 05-07-2018 | 13:16 WIB
ucok-pelayaran1.jpg
Kapolres Tanjungpinang AKBP Ucok Lasdin Silalahi bersama KSOP mengecek kapal di Pelabuhan SBP Tanjungpianng. (Foto: Roland)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Polres Tanjungpinang bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Kepelabuhan (KSOP) Kelas II Tanjungpinang melakukan pengecekan kelayakan moda transportasi laut di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, Kamis (5/7/2018).

Kapolres Tanjungpinang, AKBP Ucok Lasdin Silalahi mengatakan untuk hari ini pihaknya bersama beberapa personil membantu kegiatan KSOP Tanjungpinang dan Dinas Perhubungan melakukan pengecekan kelayakan moda transportasi laut di pelabuhan SBP Tanjungpinang.

"Sekaligus kami juga berdiskusi bagaimana situasi cuaca dan kelayakan kapal-kapal yang ada di sini," ujar Ucok.

Dengan pengecekan ini pihaknya bisa melihat dan berdiskusi langsung dengan nahkoda kapal, serta menanyakan langsung kepada mereka. Sampai saat ini seluruh kapal yang ada di pelabuhan ini siap untuk berlayar.

"Tadi kami berbincang-bincang langsung dengan nahkoda kapal, mereka dalam kondisi siap berlayar," katanya.

Tetapi Ucok menegaskan dalam berlayar harus memperhatikan perkembangan cuaca setiap saat karena memang perkembangan cuaca selalu berbeda-beda.

"Karena informasi dari BMKG menunjukkan adanya peningkatan kecepatan angin dan ketinggian ombak laut, sehingga hal ini harus di waspadai," ucapnya.

Sementara, Marine Inspekture KSOP Tanjungpinang, Suhartono menerangkan dari KSOP sendiri untuk memantau pelayaran kapal juga telah dilengkapi radio. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dapat terhubung ke stasiun radio operasi pantai (Vessel traffic service).

"Jika terjadi permasalahan di dalam perjalanan berlayar dapat menghubungi stasiun radio terdekat yang sudah disiapkan," tambahnya.

Menurutnya seluruh kapal sudah memenuhi persyaratan kelayakan untuk berlayar sesuai dengan petunjuk internasional network. Setiap negara mempunyai standar keselamatan.

"Jadi dibawah GT 500 kapal di Indonesia mempunyai standart non standar vessel," tutupnya.

Editor: Yudha