Surjadi Sebut Pembangunan Jalan Lingkar Terkendala di Tanjung Unggat
Oleh : Habibi Khasim
Kamis | 24-05-2018 | 18:04 WIB

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepala Bapelitbang kota Tanjungpinang, Surjadi mengatakan, pembangunan jalan lingkar terdapat kendala di daerah pesisir Kelurahan Tanjung Unggat.

 

Menurut Surjadi, ada masyarakat yang tidak setuju jalan pelantar-pelantar di kawasan tersebut di sambung dengan jalan lingkar. Padahal, menurut dia, apa yang ditakutkan masyarakat dapat diselesaikan.

"Di Tanjung Unggat hanya satu orang yang tidak setuju. Kami mohon kerja sama masyarakat. Segala yang dikhawatirkan itu nanti bisa diantisipasi bersama-sama," kata Surjadi, Kamis (24/5/2018).

Surjadi mengatakan, Pemerintah Kota Tanjungpinang berharap pengertian masyarakat Tanjungunggat dalam mewujudkan pembangunan pelantar lingkar di sana.

Melalui program penataan kawasan kumuh yang sudah diinisiasi sejak beberapa waktu lalu, diharapkan keberadaan pelantar lingkar yang tembus hingga ke Kampung Bulang ini bisa menjadi wajah lanskap baru buat kelurahan ini. Selain itu, perekonomian masyarakat pun digadang gadang akan lebih baik setelah ada jalan lingkar tersebut.

Surjadi menjelaskan, program penataan kawasan kumuh yang kini diterima di Tanjungunggat ini bersifat multitahunan. Sehingga tahun depan, kata Surjadi, bisa saja bantuan yang diterima lebih besar dan bisa dipakai untuk menata Tanjungunggat lebih indah dan asri.

"Untuk itu, saya berharap dukungan dan pengertian masyarakat sudah ada sejak sekarang," pungkas Surjadi.

Sementara itu, terkait alasan masyarakat Tanjung Unggat tidak setuju, BATAMTODAY.COM mendatangi salah satu ketua RT dikawasan tersebut, Mustakim namanya. Menurut dia, memang untuk jalan lingkar terjadi pro dan kontra diantara masyarakat. Pasalnya timbul ketakutan dari beberapa kalangan jika ada jalan lingkar.

"Salah satunya keamanan. Sebelum ini aman-aman saja, pendatang tidak banyak. Namun setelah menyatu nanti, ada yang takut banyak tindak kejahatan karena aksesnya gampang," tutur Mustakim.

Kendati demikian, sebagai RT dia mengaku menyokong program pemerintah apabila memang itu dianggap baik untuk masyarakat. Namun, dia juga tidak dapat memaksakan kepada masyarakat harus setuju dengan pemerintah sepenuhnya.

"Masyarakat punya penilaian tersendiri, saya tidak bisa memprovokasi itu. Menurut mereka tidak aman, nanti banyak anak-anak muda yang jail masuk ke lingkungan, preman, semua itu dipikirkan mereka," kata Mustakim.

Mustakim mengatakan, hal ini sebaiknya di sosialisasikan kembali kepada masyarakat. Dan dia juga berharap pemerintah tidak hanya membangun, tapi juga memberikan rasa aman kepada masyarakat.

"Setidaknya setiap pelantar disediakan pos jaga, penjaganya Satpol PP. Jika pemerintah bisa menjawab kegaduhan masyarakat, tentu masyarakat akan berubah pikiran," tuturnya.

Terkait hal ini, Surjadi mengaku semua itu bisa diantisipasi.hanya saja, ketika ditanya siapa yang mengantisipasi, Surjadi mengatakan nasyarakat itu sendiri.

"Hal-hal semacam ini bisa diantisipasi. Jangan sampai program bagus dari pemerintah pusat seperti ini malah terabaikan," tuturnya.

"Ya di masyarakatlah nanti gimana mencegahnya. Jangan sampai ini tidak tersambung dengan alasan yang tidak berhubungan langsung dengan ini," sambungnya saat ditanya tentang siapa yang mengantisipasi ketakutan masyarakat.

Editor: Dardani