Jembatan Babin dan 6 Proyek Strategis Lain Senilai USD 30 M Ditawarkan ke Investor China dan Eropa
Oleh : Charles Sitompul
Kamis | 08-03-2018 | 18:50 WIB
Simanjuntak1.jpg
Jasuha Simanjuntak, dari group Konsorsium KDR (Foto: Charles Sitompul)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Gandeng Investor China, Amerika dan Eropa, Perusahan Konsorsium Kepri Developmant Raya (KDR) yang baru dibentuk, menawarkan proyek pembangunan Jembatan Batam Bintan dan 6 proyek strategis lainya di Kepri senilai USD 30 milliar.

Jasuha Simanjuntak, dari group Konsorsium KDR, mengatakan, Konsorsium Perusahaan Dalam Negeri KDR, dengan dukungan mitra dari Perusahan Milik Asing (PMA) China sebagai investor yang berkerja sama dengan perusahaan dalam negeri PT Botan Raya pimpinan Hadi Purnomo, dalam melaksanakan pembangunan Jembatan Batam-Bintan serta pelabuhan kontainer dan KEK di Tanjung Sauh.

Panjang jembatan diperkirakan akan berbentuk dua arah, Batam, Tanjung Sauh, yang selanjutnya terhubung ke kawasan Lobam, Pulau Bintan.

"Selain itu, proyek modernisasi Pelabuhan Batu Ampar, pengembangan dan modernisasi Hang Nadim Batam, termasuk Light Rapid Ransport (LRT) Batam, direncanakan akan dibangun perusahaan China," ujar Jasuha Simanjuntak yang mengaku dari Perusahan Trimata Batam, Kamis (7/3/2018) di kantor Gubernur Kepri.



Jasuha menambahkan, dalam mempercepat investasi pembangunan sejumlah proyek dengan nilai 30 miliar USD di sejumlah tempat di Kepri itu, Konsorsium PT Kepri Developpmant Raya atau PT Pembangunan Kepri Raya ini, juga akan melakukan investasi di bidang Energi Power Plant dengan kapasitas 5000 MW dengan menggunakan Tehnology Clear Energy, yang menggandeng perusahaan listrik dunia Pratt and Whitney Power System (PWPS) USA Amerika.

"Khusus untuk investasi energy ini difasilitasi oleh Mr Walter Kaminski Amerik. Dan untuk mendukung investasi power plant ini, konsorsium juga akan dibangun pusat store dan distribusi Bahan Bakar Minyak dan Gas untuk pembangkit listrik maupun kebutuhan penyediaan bahan bakar untuk kapal-kapal yang melintasi laut di perairan Kepri," ujarnya.

Penggarapan 7 proyek strategis ini, tambah Jasuha, baru dilaksanakan 3 bulan bersama sejumlah rekanan konsorsium dari PT Botan Raya, Trimata, serta Salim dari perwakilan investor China.

"Kami perkirakan nilai investasi dari sejumlah proyek ini berkisar antara 20-30 miliar Dolar Amerika, yang akan dilakukan secara bertahap," ujarnya.

Sebagai keseriusan dalam menanamkan investasi, Konsorsium Kepri Developmaant Raya, juga mengaku telah mendapat 'Principal Clearance' dari investor dalam menawarkan kerja sama atas sejumlah proyek tersebut.

"Selanjutnya, akan kami tindak lanjuti secara detail setelah mendapat izin prinsip detail proyek, dari Pemerintah Pusat dan Daerah," sebutnya.



Jasuha juga meyakinkan, jika rekanan investor Konsorsium Kepri Developmant Raya yang akan ditemui di China, reputasinya sangat bagus dan telah melakukan pembangunan sejumlah jembatan di banyak tempat.

"Mengenai investasi oleh rekanan investor ini kami tidak ragu, tetapi tergantung dari masyarakat dan stakeholder serta Pemerintah Pusat dan Daerah di Kepri dalam memberikan Izin Prinsip serta dukungan administrasi penanaman investasi bagi investor," tegas Jasuha Simajuntak.

Editor: Udin