Cat Rescue Team Batam Rawat Kucing Kampung Hingga Pantas Dipelihara
Oleh : Nando Sirait
Sabtu | 10-03-2018 | 14:26 WIB
kucing1.jpg
Mamel Salah Satu Kucing Liar Pengidap Bipolar Yang Diselamatkan CRT. (Foto: Nando)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kucing menjadi satu diantara pilihan binatang peliharaan banyak orang. Bentuknya yang lucu, dengan bulu halus membuat sebagian orang jatuh cinta dengan kucing. Apalagi kucing dikenal sebagai binatang yang gemar diajak bermain.

Namun sayangnya, tidak sedikit juga? orang yang tidak menyukai binatang ini, dan tidak segan-segan menyiksa kucing. Seperti kucing-kucing liar atau pun kucing kampung. Melihat kucing-kucing yang penuh luka di tubuhnya tersebut, sekelompok pecinta kucing pun membangun sebuah komunitas penyelamat.

Berdiri sejak 9 Desember 2015, komunitas bernama Cat Rescue Team (C.R.T) Batam, kerap melakukan penyelamatan masing-masing. Namun, karena keterbatasannya, mereka pun membentuk kelompok agar penyelamatan kucing lebih memadai.

"Rata-rata sudah melakukan aksi penyelamatan sendiri. Tapi yang namanya masuk ke rumah, pasti terbatas kucing yang bisa dibawa. Sementara jumlah kucing yang penuh luka itu banyak. Akhirnya kami bentuk komunitas ini, dan membuatkan shelternya," ujar Heni Noviani, satu diantara founder Cat Rescue Team, Sabtu (10/3/2018).

Ia menyebutkan, melalui media sosial Facebook dan Instagram, para anggota CRT mengetahui dimana saja terdapat kucing dengan luka Parah. Mereka pun langsung melakukan penyelamatan, dan membawanya ke shelter.

"Dulu setiap ada kasus, kita pilih rumah member mana yang bisa dititipkan. Tapi lama-lama full juga, akhirnya kami carilah tempat untuk jadi shelter April 2016 lalu," katanya.

Wanita yang akrab disapa Oppie itupun menjelaskan, shelter yang dibuatkan juga bukan rumah penampungan biasa. Melainkan sebagai rumah mampir ketika kucing tersebut sakit saja. Di sana, mereka akan mendapatkan perawatan, baik secara medis maupun asupan gizi dan kasih sayang.

"Harapan kami, ketika kucing-kucing masuk kemari dalam kondisi sakit, mereka bisa disembuhkan. Kemudian ada yang mengadopsinya. Kami juga membuat komunitas bukan supaya orang cuma bisa kasih tahu, itu di sana ada kucing yang perlu di rescue. Justru kami buat grup supaya, dimana ada kasusnya, siapa member yang terdekat di sana, mau mengamankan kucingnya. Lebih bagus lagi ketika sudah sembuh, dia mau mengadopsi kucingnya itu," tuturnya.

Ia mengatakan, nyatanya cukup banyak orang yang akhirnya mengadopsi kucing-kucing malang tersebut. Atau sekedar menjadi donaturnya.

"Ada juga, meskipun misalnya matanya sudah buta. Atau yang terkena hernia. Itukan tidak sempurna. Tapi banyak juga yang cinta sama kucing seperti itu. Itulah yang membuat kami bersyukur juga," ucapnya.

Komunitas inipun berkomitmen tidak akan menyuntik mati kucing yang mereka dapatkan. Tujuannya terbentuk komunitas ini, justru memberikan peluang lain bagi si binatang tersebut.

"Biasanya orang beranggapan, kasihanlah sakit kenapa tidak "ditidurkan" saja. Namanya rescue artinya kami mau kasih peluang lain, masa diambil untuk ditidurkan saja. Contohnya satu diantara anak kami, Mabeng, dia menderita kanker mulut. Jadi lama-lama daging dibagian mulutnya itu habis. Tapi dengan perawatan, dia masih bertahan sampai dua tahun," tuturnya lagi.

?Setiap kucing yang diselamatkan pun diupayakan untuk disteril dan dikebiri. Hal tersebut penting untuk menjaga kesehatan si kucing itu sendiri.

"Kami khawatir kalau tidak disterilkan, nanti banyak melahirkan, dan rahimnya bernanah atau ?terkena virus lain. Lagipula, kalau disterilkan, mereka akan kembali seperti anak-anak. Jadi senang diajak bermain," ucap founder lain, Lily Damaris.

Selain melalui facebook, komunikasi para anggota kitapun terbangun melalui grup whatsapp. Ia menyebutkan, komunitas ini mempunyai sembilan founder dengan enam pengurus. Serta lebih dari 4000 an member yang kebanyakan berada di Batam.

Bukan hanya menyelamatkan kucing biasa yang terluka, komunitas inipun membuka diri pada kucing-kucing ras yang mengalami hal serupa.

"Kadang ada juga pemilik yang tidak bertanggungjawab. Dan itu ada kasusnya. Pernah ada kucing ras dipukul sama tetangganya sampai matanya mengalami kebutaan. Karena sudah dianggap tidak sempurna, pemiliknya sudah tidak mau lagi," ucap Lily.

Saat ini setidaknya ada 20 ekor kucing yang sedang mendapatkan perawatan dan menunggu orang yang tertarik untuk mengadopsinya di shelter C.R.T.

"Kami memang batasi maksimal 30 ekor di shelter. Kami juta tidak publish di mana shelternya, karena khawatir nanti ada? yang meletakan kucing sembarangan di sini. Kalau memang mau adopsi atau memberikan bantuan, bisa menyapa kami lewat facebook C.R.T Batam saja," kata Lily lagi.

Editor: Yudha