Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Neko Ajak Pemuda Pulau Panjang Ikut Membangun Kabupaten Lingga
Oleh : Nurjali
Senin | 30-10-2017 | 09:14 WIB
Neko-dan-mahasiswa.jpg Honda-Batam
Ketua Komisi I DPRD Linggam, Neko bersama mahasiswa dan warga Pulau Selat Panjang. (Foto: Nurjali)

BATAMTODAY.COM, Posek - Neko Wesha Pawelloy, Politisi muda yang kini menjabat sebagai Ketua Komisi I DPRD Lingga mengajak anak-anak muda Pulau Panjang, Desa Busung, Kecamatan Kepulauan Posek ikut serta dalam membangun Kabupaten Lingga. Ini disampaikan bertepatan pada Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2017.

"Saya di sini bersama teman-teman mahasiswa yang lahir di pulau ini, kini tumbuh berkembang mengeyam pendidikan di perguruan tinggi," Kata Neko Wesha Pawelloy di hadapan masyarakat Pulau Panjang, Sabtu (28/10/17).

Tujuannya mengajak anak-anak mahasiswa yang berasal dari pulau tersebut, dimanfaatkannya untuk memotivasi masyarakat di Pulau Panjang, Desa Busung agar tidak putus sekolah dan terus menyelesaikan pendidikan minimal sarjana. Di mana, mayoritas masyarakat di desa itu berprofesi sebagai nelayan.

Neko sempat bercerita saat terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Lingga, kala itu usianya baru berusia 27 tahun. Banyak yang hal tidak ia pahami dalam dunia politik maupun birokrasi, namun semangat mudanya tak mau kalah dengan para senior-seniornya di partai maupun rekan-rekan kerjanya di DPRD dan rekan senior semasa dirinya mengenyam pendidikan di Negeri Jiran Malaysia.

"Saya dulunya juga tak mengerti dengan politik, tetapi saya terus belajar dengan membaca dan bertanya dengan orang-orang yang lebih dulu mengenal politik," sebutnya.

Menjadi pemuda yang terjun ke politik dengan duduk bersama para politisi senior memang tidaklah mudah, Namun dengan usaha belajar dan terus belajar membuat dirinya semakin mapan berpolitik.

"Kalau diremehkan sudah biasa, tetapi itulah yang memotivasi kita untuk maju berjuang menjadi yang terbaik," tuturnya.

Pulau Selat Panjang, Desa Busung yang dikenal dengan hasil ikannya ini, saat ini sudah memiliki dua sekolah, yaitu Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) bahkan pulau ini juga merupakan bagian dari Kecamatan Pemekaran dari Kecamatan Singkep Barat.

Untuk menuju ke pulau ini, jalan satu-satunya adalah harus menempuh jalur laut, karena itu akses yang tersedia.

Jika anak-anak di Pulau panjang ingin melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA), maka harus tinggal di ibukota Kecamatan Singkep Barat atau Kecamatan Singkep di Dabosingkep. Ada beberapa anak-anak asal pulau ini yang kini sukses menyelesaikan pendidikan starata satu, dan sedang menjalankan pendidikan di Perguruan Tinggi.

Namun banyak juga anak-anak di pulau ini yang putus sekolah, bahkan hanya tamatan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Penyebabnya, karena minimnya pengetahuan tentang pendidikan serta lemahnya pengawasan orangtua untuk memotivasi anaknya agar mencapai perguruan tinggi.

Melihat kondisi tersebut anggota DPRD Lingga termuda itu, di Hari Sumpah Pemuda berkunjung ke pulau penghasil ikan tersebut untuk memberikan masukan dan motivasi kepada masyarakat, serta memberi arahan lainnya terkait dengan pelayanan Pemerintah Daerah.

Editor: Gokli