BATAMTODAY.COM, Boston - Para peneliti di Harvard memperkenalkan sebuah robot mikro yang dapat terbang di udara sekaligus menyelam di dalam air. Robot bernama RoboBee ini memiliki tinggi kurang lebih dua sentimeter dan berat setara dengan seperlimabelas berat sebuah uang logam.

Dengan ukuran sekecil itu, RoboBee akan mengalami kesulitan dalam menembus permukaan air dan menyelam di dalamnya.

Peneliti dari Harvard bekerja sama dengan John A Paulson School of Enginering mendesain mekanisme baru yang memungkinkan bagi robot tersebut untuk melakukan transisi dari air ke udara dengan mulus.

Dengan mengkombinasikan permodelan secara teoritis dan data–data percobaan, mereka memutuskan bahwa 220 sampai 330 Hertz adalah frekuensi yang sesuai untuk perjalanan udara. Sedangkan untuk menyelam ke dalam air, frekuensi yang sesuai adalah 9 sampai 30 Hertz.

Untuk keluar dari air, RoboBee akan mengumpulkan air ke dalam ruang apung. Lempengan elektrolit dalam ruang penampungan akan mengubah air menjadi oxyhydrogen yang akan memberikan daya apung extra yang cukup untuk membuat sayap robot keluar dari dalam air.

Pemantik yang terdapat dalam ruang apung akan menyulut gas oxyhydrogen dan mengubahnya menjadi bahan bakar yang membuat RoboBee dapat terbang keluar dari air.

Di masa mendatang, mikrorobot dapat digunakan untuk misi pencarian, mengirimkannya ke tempat yang sangat jauh sebelum akhirnya mengirimkan mesin yang lebih besar untuk melakukan misi penyelamatan.

Tim pengembang RoboBee berharap hasil investigasi mereka terkait dengan berat dan tekanan permukaan dapat memberikan inspirasi bagi robot mikro multifungsi di masa mendatang, yang dapat bergerak di berbagai medan dan melakukan berbagai tugas.

Sumber: Tempo.co
Editor: Yudha