Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sekcam Sekaligus Penyusun Kamus 'Cakap Melayu' Dabosingkep Wafat
Oleh : Nur Jali
Rabu | 25-10-2017 | 19:38 WIB
Almarhum-Encik-Syamsul-Hendry.gif Honda-Batam
Almarhum Encik Syamsul Hendry bersama istri (Foto: dok.keluarga)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Kabupaten Lingga kembali berduka. Salah satu putra terbaiknya, penyusun kamus 'Cakap Melayu' Dabosingkep meninggal dunia di usianya yang ke-55 tahun.

Putra terbaik Kabupaten Lingga yang bernama lengkap Encik Syamsul Hendry ini adalah alumni jurusan Bahasa Indonesia di FKIP Universitas Riau Pekanbaru, menjadi pengarang dan penyusun kamus Cakap Melayu.

Almarhum saat ini menjabat sebagai Sekretaris Kecamatan Singkep Selatan dan pernah menduduki beberapa jabatan strategis di Pemerintah Kabupaten Lingga.

Informasi yang diperoleh dari kerabat kerja almarhum, saat itu almarhum pada pagi harinya sempat melakukan chek-up di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dabo, Dabosingkep, karena almarhum mengidap penyakit asma. Setelah check-up dan sempat diberikan oksigen, almarhum kembali pulang ke rumah, sebab  merasa sudah mendingan.

Setibanya di rumah, almarhum sempat memanggil teman sesama kerjanya di Kantor Camat Singkep. Namun saat berbincang-bincang, almarhum tiba-tiba mengeluh sakit asmanya kambuh, sehingga kembali dibawa ke Rumah Sakit. Namun malang tak dapat ditolak untung pun tak pula diraih, setibanya di RSUD, almarhum menghembuskan nafas terakhirnya tepat setengah jam sebelum pukul 12.00 Wib.

Mantan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Singkep ini meninggalkan tiga orang putra dan satu orang putri serta satu orang istrinya yang juga bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara di salah satu Sekolah Dasar di Kota Dabo.

Saat ini almarhum disemayamkan di rumah mertuanya, di Jalan Pasir Kuning Desa Tanjung Harapan. Kamus Cakap Melayu sendiri sempat terbit pada bulan Oktober tahun 2009 dan sudah beredar di beberapa sekolah dan Perguruan Tinggi di Kepri.

Almarhum rencananya akan dimakamkan pada besok pagi di Tempat Pemakaman Umum Kampung Telek, karena masih menunggu para kerabat yang berada di luar Lingga dan juga anak almarhum yang masih duduk di bangku kuliah.

Editor: Udin