Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

FGD dan MoU Pengawasan Obat dan Makanan Terpadu

Nurdin Sebut Perlu Koordinasi Pengawasan Makanan dan Obat di Kepri
Oleh : Chares Sitompul
Sabtu | 21-10-2017 | 09:02 WIB
Nurdin-pukul-gong.gif Honda-Batam
Gubernur Provinsi Kepri, Nurdin Basirun, memukul gong sabagai tanda dibukanya FGD dan MoU Pengawasan Obat dan Makanan Terpadu (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Gubernur Kepri Nurdin Basirun menegaskan perlunya koordinasi dan komunikasi antara seluruh stakeholder dalam melakukan pengawasan untuk menjamin keamanan mutu produk makanan dan minuman di Kepri.

Karena hingga saat ini, banyak oknum yang masih tidak peduli kesehatan masyarakat, dan menjual serta memproduksi makanan dengan komposisi yang tidak sehat.

Saat ini banyak obat-obatan dan makanan yang menyebar di masyarakat, diproduksi secara bebas tanpa memperhatikan takaran dan komposisi," ujar Nurdin saat menghadiri Focus Group Discussion Badan Pengawas Obat dan Makanan di Hotel Best Western Premier, Panbil, Batam, Jumat (20/10/2017).

Nurdin melanjutkan, penjualan bahan makanan dan obat-obatan yang diproduksi secara bebas dan diperjualbelikan oleh oknum yang hanya mengharapkan keuntungan, dan tidak memperhatikan takaran dan komposisi.

"Oleh sebab itu, perlu koordinasi pengawasan dari seluruh stakeholder terhadap bahan makanan dan minuman ini," ujarnya.



Acara Forum Group Disccusion yang dilaksanakan Badan POM Kepri sendiri, bertema "Peningkatan Koordinasi Penanganan Produk Impor Makanan Olahan Guna Menjamin Keamanan Masyarakat Atas Pangan Impor Yang Beredar Serta Peningkatan Daya Saing Produk Obat dan Makanan Dalam Menghadapu Free Trade Zone" dihadiri oleh Anggota VI BPK RI Harry Azhar Aziz, Kepala Badan POM RI Penny K. Lukito dan Auditor Utama Keuangan Negara VI BPK RI Dori Santoso.

Dari Kepri, hadir juga Kepala BPK Perwakilan Kepri Joko Agusetiono, Bupati Kep Anambas Abdul Haris, Kadis Kesehatan PKepri Tjejep Yudiana dan Kepala Balai POM Kepri Alex Sander.

Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan MoU bersama antara Pemerintah Provinsi Kepri dengan Badan POM tentang Pengawasan Obat dan Makanan Terpadu.

Nurdin menambahkan, dengan FGD dan penandatanganan MoU pengawasan Obat dan Makanan Terpadu itu, akan dapat  mewujudkan Nawacita Presiden Joko Widodo yaitu, meningkatkan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kehadirannya di acara ini, kata Gubernur merupakan suatu wujud nyata kepedulian Pemerintah akan kesehatan masyarakat Kepri.

"Meningkatnya kesehatan masyarakat maka akan mendorong juga tercapainya kesejahteraan dalan kehidupan,” kata Nurdin.

Nurdin menambahkan, hal yang penting dalam mendukung kesehatan yakni Cantik. Cantik dalam arti kata Tutur Kata, Hati dan Penampilan, sehingga siapapun yang sakit akan cepat sembuh.

Kepala BPOM, Penny K Lukito, mengatakan bahwa FGD kali ini ialah untuk penguatan koordinasi dalam impor makanan olahan yang beredar dan meningkatkan dukungan Pemda untuk menindaklanjuti rekomendasi hasil pengawasan yang dilakukan Badan POM. Dukungan dan kerja sama pemangku kepentingan di daerah sehingga tindak lanjut hasil pengawasan perlu kita optimalkan.

"Kita harap ada pemahaman dan visi bersama dalam pengawasan obat dan makan serta melakukan fungsi masing-masing dalam mendukung pengawasan tersebut,” kata Penny.

Sementara itu, Harry Azhar Azis mengatakan, Badan POM merupakan suatu Badan yang mempunyai peranan untuk memeriksa setiap makanan dan obat sebelum dipasarkan kepada masyarakat. Filosopi bagi masyarakat Indonesia adalah bahwa obat membuat orang sehat, di mana obat-obatan tersebut sudah menyebar mulai dari apotik sampai warung kaki lima.



“Obat-obatan bukan hanya berbentuk pil atau cairan saja, tetapi senyuman dan tutur kata yang baik juga bisa menjadi obat penenang hati bagi siapapun itu,” kata Harry.

Menurut dia, saat ini perlu diperketat kembali pengawasan terhadap obat-obatan negatif yang sudah masuk ke Indonesia untuk merusak generasi muda yakni Flaka atau PCC. Peranan Badan POM salah satunya ialah untuk meningkatkan taraf hidup kesehatan masyarakat sehingga Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat.

“Mari bersama-sama untuk bertanggung jawab dalam meningkatkan kesehatan masyarakat sehingga kesejahteraan merata dan meningkat,” kata Harry.

Editor: Udin