Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Duet Prabowo-Gatot Nurmantyo Diprediksi Tak Laku pada Pilpres 2019
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 06-10-2017 | 19:14 WIB
prabowo.gif Honda-Batam
Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) menyampaikan orasi dalam Aksi Bela Rohingya 169 di Monumen Patung Kuda, Jakarta, Sabtu (16/9/2017).(Sumber foto: ANTARA)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Djayadi Hanan, menilai bahwa duet pasangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tidak akan laku pada Pilpres 2019.

Alasannya, kata Djayadi, karakteristik pemilih kedua calon yang berlatar belakang militer tersebut cenderung tidak berbeda.

"Pemilih Prabowo sama dengan Gatot karakteristiknya," kata Djayadi di kantornya, Jakarta, Kamis (5/10/2017).

Selama ini, kata Djayadi, pemilih Prabowo dan Gatot adalah masyarakat yang cenderung oposisi terhadap Presiden Joko Widodo. Masyarakat tersebut pun sebagian besar sampai hari ini masih akan memilih Prabowo.

"Dukungan ke Prabowo lebih banyak. Gatot Nurmantyo belum mendapat limpahan suara," ujar Djayadi.

Apalagi, dari retorika yang terbangun, Gatot tampaknya menyasar pemilih yang karakteristiknya mirip dengan Prabowo.

"Jadi enggak akan menang, karena suara mereka sama. Kolam suaranya sama. Tapi dia kan masih Panglima TNI, masyarakat belum tahu dia nyalon apa enggak? Mungkin saja itu," tutur Djayadi.

Survei yang dilakukan SMRC tersebut terkait kecenderungan dukungan politik setelah tiga tahun Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin. Survei tersebut digelar pada 3-10 September 2017.

Responden survei adalah seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara acak atau multistage random sampling dari 1.220 responden. Response rate atau responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 1.057 atau 87 persen.

Margin of error rata-rata dari survei dengan ukuran sampel tersebut sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara telah dilatih.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara acak sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih atau spot check.

Berikut hasil survei yang dilakukan SMRC, mengenai siapa yang akan dipilih sebagai Presiden jika Pilpres digelar sekarang:

1. Jokowi 38,9 persen.
2. Prabowo 12,0 persen.
3. Susilo Bambang Yudhoyono 1,6 persen
4. Anies Baswedan 0,9 persen.
5. Basuki Tjahaja Purnama 0,8 persen.
6. Jusuf Kalla 0,8 persen
7. Hary Tanoe 0,6 persen.
8. Surya Paloh 0,3 persen.
9. Agus Yudhoyono 0,3 persen.
10. Ridwan Kamil 0,3 persen.
11. Gatot Nurmantyo 0,3 persen.
12. Mahfud MD 0,3 persen.
13. Tuan Guru Bajang 0,2 persen.
14. Chairul Tanjung 0,2 persen.
15. Sri Mulyani 0,1 persen.
16. Patrialis Akbar 0,1 persen.
17. Megawati Soekarnoputri 0,1 persen
18. Soekarno 0,1 persen.
19. Tommy Soeharto 0,1 persen.
20. Gus Dur 0,1 persen.
21. Wiranto 0,1 persen.
22. Risma 0,1 persen.
23. Tidak jawab/rahasia 41,9 persen.
SMRC: Menuju Pemilu 2019, Jokowi & PDI-P Teratas(Kompas TV)

Sumber: Kompas.com
Editor: udin