Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nurdin Sebut Jembatan Penghubung Batam Bintan Segera Terealisasi
Oleh : Harjo
Rabu | 04-10-2017 | 17:02 WIB
Nurdin-di-Bintan.gif Honda-Batam
Gubernur Kepri, Nurdin Basirun saat menghadiri acara Sembahyang Keselamatan di Vihara Dharma Shanti Tanjunguban (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Wacana membangun jembatan penghubung Batam-Bintan yang sudah sejak lama direncanakan Pemerintah Provinsi Kepri, sempat menjadi pembicaraan hangat, hingga dianggap hanya isapan jempul dan angin sorga jelang pesta demokrasi beberapa waktu lalu.

Namun kali ini, Gubernur Kepri, Nurdin Basirun, menyampaikan bahwa rencana pembangunan jembatan penghubung Batam dan Bintan itu akan segera direalisasikan. Bahkan sejumlah perusahaan dalam negeri sudah melakukan koordinasi dengan Pemprov Kepri, terkait rencana pembangunan jembatan tersebut.

"Sejumlah investor dalam negeri sudah berkoordinasi terkait rencana pembangunan jembatan tersebut. Namun masih dipelajari, karena masing-masing investor menawarkan berbagai versi," ujarnya, usai menghadiri Sembahyang Keselamatan di Vihara Dharma Shanti Tanjunguban, Selasa (3/10/2017).

Nurdin Basirun juga menyampaikan, terkait anggaran untuk pembangunan jembatan tersebut diperkirakan akan menghabiskan anggaran hingga Rp2 triliun untuk pembangunan jembatan dengan panjang lebih dari 4 Km tersebut.

Hanya saja, Nurdin belum mau merincikan sistem dan pola pembangunan mega proyek tersebut antara investor dan Pemerintah Provinsi Kepri. "Masih belum dilakukan pembicaraan secara khusus," terangnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama BP Batam, saat ini tengah merancang kembali pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin) guna mewujudkan mimpi yang sempat tertunda selama 13 tahun. Jembatan itu sendiri dijadikan Hub Tol Laut yang menghubungkan simpul pelabuhan utama (Hub) dengan pelabuhan-pelabuhan pengumpannya (Feeder) yang jadi prioritas Presiden Joko Widodo.

"Rencana awal pembangunan Batam-Bintan sejak 2003 akan segera terlaksana. Mewujudkan mimpi yang sempat tertunda. Pada tahun 2017 ini sudah dibahas kembali pembangunannya di Kementerian PUPR, sambil dicari investor," kata Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Lainnya BP Batam, Purba Robert M. Sianipar, Kamis (11/05/2017).

Menurut Robert, bila tidak ada investor yang berminat menanamkan modalnya, anggaran pembangunan tidak lagi berharap pada investor. Pemerintah melalui Kementerian PUPR telah menganggarkan biaya pembangunan jembatan Batam-Bintan melalui APBN.

"Pembangun jembatan Batam-Bintan akan dikerjakan dalam tiga tahap. Pulau Batam-Tanjung Sauh, Pulau Tanjung Sauh-Pulau Buau dan terakhir Pulau Buau-Bintan," ujarnya.

Diakuinya, pembangunan jembatan yang bakal menjadi salah satu ikon di Indonesia ini sudah dilakukan studi, soal kultur tanah di daerah pembangunan tiang jembatan dan sebagainya. Untuk biaya, diakui cukup signifikan dibanding perkiraan tahun 2013, saat usulan jembatan Babin disampaikan ke Pemerintah Pusat.

"Sudah studi termasuk jenis tanah di trasenya itu. Sekarang estimasi agak mahal dari tahun 2013," ujarnya.

Didampingi PPK Kementerian PUPR, Andre mengatakan, di Kementerian PUPR, rancangan pembangunan jembatan Batam-Bintan ini menghangat kembali, karena menjadi bagian Hub Tol Laut.

Dijelaskannya, panjang keseluruhan jembatan Batam-Bintan 14.028,2 meter dengan rincian jembatan 7.035 meter, pendekat 6.230 meter dan trase penghubung 763,2 meter dengan total estimasi biaya pembangunan sebesar Rp4 triliun lebih (Rp4.299.552.162.255).

Pembangunan tahap pertama tahun 2018 dimulai dari Pulau Batam-Pulau Tanjung Sauh dengan panjang jembatan 2.124 Kilometer lebar 28 meter. Biaya diperkirakan Rp990.021.291.000 miliar.

"Tahap kedua, pembangunan Tanjung Sauh-Batam sepanjang 4.056 meter, lebar 28 meter dengan biaya Rp2.605.054.660.571. Selanjutnya Pulau Buau Bintan dengan panjang jembatan 855.3 meter lebar masih sama 28 meter dan biaya Rp337.267.645.311. Tipe struktur semuanya segmental box girder," ujarnya.

Editor: Udin