Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Kata Jokowi Terkait Kebijakan Bebas Visa dan Teroris
Oleh : Redaksi
Rabu | 04-10-2017 | 11:14 WIB
Jokowi-dan-kadin.jpg Honda-Batam
Presiden Joko Widodo saat menghadiri penutupan Rapat Koordinasi Nasional Kamar Dagang Indonesia (Kadin) 2017 di ballroom Hotel Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan. (poskotanews.com)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyoroti penolakan sekelompok masyarakat terhadap kebijakan bebas visa masuk Indonesia yang menilai kebijakan itu mengancam Indonesia sebab membuka pintu masuk bagi teroris ke Indonesia.

Berbicara dalam penutupan Rapat Koordinasi Nasional Kamar Dagang Indonesia (Kadin) 2017 di ballroom Hotel Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin, Jokowi menyelipkan candaan saat menyinggung penolakan bebas Visa.

Kata Jokowi, Indonesia tidak perlu takut dengan ancaman teroris karena kebijakan bebas visa. Sambil berkelakar, Jokowi mengatakan bahwa teroris justru berasal dari Indonesia.

"Orang negara lain dibuka kok kita enggak buka. Katanya ada teroris, kan terorisnya dari kita," kata Jokowi.

Ratusan anggota Kadin yang menghadiri Rakor itu langsung tertawa mendengar kelakar Jokowi.

Jokowi mengatakan, sekitar dua tahun lalu, Indonesia jauh tertinggal dengan Singapura dalam pariwisata sebab masih mengutamakan visa dibandingkan total wisatawan.

Pada 2015, Singapura sudah memberikan bebas visa terhadap 170 negara dan Indonesia 14 negara.

"Kenapa kita tidak buka? Takut teroris? Alasannya ada saja kadang-kadang. Nakut-nakutin Presiden. Saya ini enggak takut," ujar mantan Wali Kota Solo ini.

Kebijakan bebas visa, menurut Jokowi, sangat diperlukan agar Indonesia mampu bersaing dengan negara lain. Pemerintah harus bergerak cepat untuk membuat kebijakan itu untuk memenuhi target kunjungan wisatawan luar negeri ke Indonesia.

Pemerintah menargetkan 20 juta wisatawan masuk Indonesia pada 2019. Pembebasan visa menjadi salah satu cara memenuhi target itu.

Hingga Mei 2017, pemerintah telah membebaskan visa kunjungan bagi warga 169 negara. Namun, mengutip Survei Indeks Destinasi Asia Pasifik yang dirilis Mastercard, kebijakan bebas visa tersebut dinilai tidak ampuh untuk mengerek jumlah turis asing berlibur ke Indonesia.

Survei tersebut menyebutkan, Bangkok masih menjadi destinasi di Asia Pasifik yang paling banyak dikunjungi. Sementara Singapura tetap menjadi surga belanja bagi turis mancanegara.

Dalam daftar 10 kota di Asia Pasifik yang menjadi tempat liburan para turis, yang dirilis Mastercard itu, tidak ada satu kota pun di Indonesia yang masuk dalam daftar sepuluh besar destinasi wisata.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Gokli