Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Pesan Penting Wabup Lingga saat Buka Pelatihan Guru Ngaji
Oleh : Nurjali
Selasa | 03-10-2017 | 14:02 WIB
wabup-lingga11.gif Honda-Batam
Wakil Bupati Lingga, M Nizar. (Foto: Bayu)

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Wakil Bupati Lingga Muhammad Nizar secara resmi membuka kegiatan pelatihan guru ngaji Kabupaten Lingga tahun 2017, yang digelar oleh Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) di Hotel Lingga Pesona Daiklingga, Selasa (3/10/17).

Dalam sambutannya Muhammad Nizar mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi acuan pemerintah daerah untuk menyelenggarakan kegiatan pelatihan guru ngaji ini antara lain, karena minimnya saat ini pendidikan belajar mengaji di masjid-masjid.

Kemudian tidak ada metode pendidikan atau kurikulum yang baku, bagi pendidikan anak-anak untuk belajar mengaji. Terbatasnya jam pelajaran pendidikan agama islam di sekolah-sekolah saat ini, juga menjadi perhatian pemerintah.

Selain itu, pengaruh perkembangan media televisi yang kian marak menampilkan hal-hal yang dapat berpengaruh buruk pada perkembangan anak.

"Empat faktor inilah yang menjadi pertimbangan Pemerintah Kabupaten Lingga menggelar kegiatan ini," sebut Muhammad Nizar.

Ia juga menyampaikan, keseriusan Pemerintah Kabupaten Lingga dalam mewujudkan generasi Lingga yang berakhlak dan islami ini harus benar-benar mampu diserap oleh seluruh masyarakat.

Untuk itu dirinya berharap para peserta, benar-benar dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius, sehingga materi yang didapat dalam kegiatan ini dapat di aplikasikan dalam memberikan pendidikan mengaji pada anak-anak.

"Kegiatan ini harus benar-benar jelas dan memberikan kontribusi yang nantinya materinya akan diterapkan untuk keperluan para anak murid, jadi tidak hanya ceremonial semata," jelas Nizar.

Selain itu dirinya juga menyoroti para pendidik atau guru ngaji, untuk dapat menjadi teladan bagi peserta didiknya, atau santrinya. "Seorang pengajar harus bisa menjadi teladan bagi anak muridnya, tidak hanya mengajar saja," cetusnya.

Guru ngaji diminta harus mampu memberikan pendidikan yang kreatif dan inovatif, agar anak-anak memiliki motivasi untuk belajar ngaji dan tidak bosan.

"Harus memiliki kemampuan dan kredibilitas yang tinggi, pembacaan alquran yang baik dan benar.dan menjadi potensi yang baik bagi anak-anak didik," ungkapnya.

Tanggung jawab pendidikan Agam Islam ini adalah tanggung jawab semua masyarakat, tidak saja pada pemerintah Daerah. Sehingga kegiatan ini sangat penting untuk diikuti dengan serius dan tidak hanya seremonial belaka.

Editor: Yudha