Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pasien Tuding Dokter di RSOB Malpraktek dan Tak Bertanggung Jawab
Oleh : Roni Ginting/Dodo
Jum'at | 25-11-2011 | 15:51 WIB

BATAM, batamtoday - Keluarga Hermina, pasien di Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB) merasa kecewa dengan pelayanan rumah sakit tersebut. Mereka resah akibat dokter yang mengoperasi dianggap tidak bertanggungjawab dengan menelantarkan pasiennya pascaoperasi syaraf dan pergi ke luar kota.

Dikatakan salah seorang keluarganya kepada wartawan, Hermina yang menderita kanker di bagian kepala awalnya dirawat di Rumah Sakit Awal Bross. Karena keterbatasan alat, dia dirujuk ke Rumah Sakit Elisabeth, Lubuk Baja.

Namun ternyata di rumah sakit itu alat-alat untuk operasinya tidak memadai. Akhirnya Hermina kembali dirujuk ke Rumah Sakit Otorita Batam, Sekupang dan menyanggupi untuk dilakukan operasi, hingga akhirnya dilakukan operasi pada Kamis (24/11/2011) sore sekitar pukul 16.00 WIB kemarin oleh Humar Jaya Saleh, dokter spesialis bedah syaraf.

"Tiba-tiba dokter yg mengoperasi sudah ada di Bali dan Hermina malah ditangani oleh dokter umum yang tidak mengerti syaraf. Seharusnya dokter spesialis syaraf yang menangani, bukan dokter umum," kata salah seorang keluarga yang tidak ingin namanya diberitakan.

Keluarga sangat khawatir terjadi apa-apa dengan Hermina. Pasalnya kondisinya paska operasi masih parah, belum sadar dan dirawat diruang ICU RSOB.

"Kita semua khawatir, jangan sampai terjadi apa-apa nantinya," ujarnya.

Sementara itu, Wawan, bagian Humas dan Promosi RSOB Batam saat dikonfirmasi membantah kalau dokter Humar Jaya Saleh yang mengoperasi Hermina lari dari tanggungjawab. Akan tetapi dia berangkat ke Bali untuk mengikuti seminar yang sudah dijadwalkan jauh hari sebelumnya.

"Beliau mengikuti seminar ke Bali. Pasien sudah ditangani secara medis dan ditangani oleh dokter Hari Triono, bagian bedah umum," kata Wawan.

Dia juga menambahkan, tuduhan malpraktek terhadap pasien Hermina juga tidak benar. Kondisi pasien saat ini sudah mulai membaik dan mendapat penanganan medis secara intensif.

"Sudah ditangani secara medis.kodisi sudah normal. Tidak ada malpraktek, cuma pasiennya saja panik," terangnya.

Ketika ditanya terkait penyakit yang dialami dan kondisi pasien secara detail, Wawan enggan berkomentar karena untuk masalah medis dia tidak bisa memberikan komentar karena itu wewenang dari dokter yang bersangkutan.