Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jangan Anggap Remeh Penyakit Hipersomnia
Oleh : Magid
Jum'at | 07-01-2011 | 15:22 WIB
hiper.jpeg Honda-Batam

Penyakit hipersomnia ditandai dengan kelelahan berlebihan saat beraktivitas di siang hari.

Denmark, batamtoday - Danish sleep researchers dari University of Copenhagen meneliti besaran kerugian pengidap hipersomnia 'akut'. Hasil penetilian yang dipublikasikan di junal kesehatan Clinical Laboratory Internasional, Jum'at (07/01/2011), menyatakan bahwa pengidap hypersomnia dipastikan mengalami kerugian ekonomis yang cukup tinggi. Hal ini dikaitkan dengan produktivitas penderita hypersomnia yang cukup rendah.

Penyakit Hipersomnia ditandai dengan kelelahan berlebihan pada siang hari. Pasien yang menderita gangguan sangat mengantuk dan perlu mengambil beberapa kali tidur siang hari. Hal ini dapat terjadi baik di tempat kerja, selama makan, di tengah percakapan atau di belakang kemudi.

"Hipersomnia merupakan gejala gangguan tidur seperti narkolepsi, sleep apnea. Tanda-tanda penderita Hipersomnia yakni mendengkur cukup keras, sulit bernafas dan biasanya berhubungan dengan obesitas," Jelas Profsor Poul Jennum, yang memimpin penelitian.

Menurutnya, setiap orang yang mendengkur keras, menderita narkolepsi atau hipersomnia mengalami kerugian materi sebesar 10.223 Euro per tahun. Angka tersebut mengacu pada biaya langsung dari kunjungan dokter, biaya rumah sakit atau biaya pengobatan dan biaya tidak langsung dalam bentuk jam kerja yang hilang.

"Penelitian kami adalah yang pertama untuk menunjukkan konsekuensi sosial-ekonomi aktual hipersomnia jika tidak diobati," ujar Profesor Poul Jennum.