Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

YLKI Tegaskan First Travel Bukan Satu-satunya Biro Umrah Bermasalah
Oleh : Redaksi
Rabu | 06-09-2017 | 19:38 WIB
YLKI-Pusat.gif Honda-Batam
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi (berdiri) dalam konferensi pers YLKI mengenai biro umrah bandel, di Kantor YLKI, Pancoran Barat, Jakarta Selatan, Jumat (28/7/2017).(Sumber foto: Kompas.com)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - First Travel diyakini bukan satu-satunya biro umrah yang menelantarkan calon jemaahnya.

Pihak Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan, setidaknya ada tiga biro umrah lainnya yang tersangkut kasus sama dengan First Travel.

Beberapa biro umrah yang dimaksud yakni KRK milik PT AMW, biro umrah HT dari PT UHT, dan biro umrah BT milik PT WBTT-Bintaro.

"Kasus biro umrah yang menelantarkan calon jemaahnya bukanlah First Travel saja. Terkait dengan fenomena itu, YLKI mendesak Bareskrim Mabes Polri dan juga Kemenag bersikap lebih tegas terhadap biro umrah lain yang tingkat pelanggarannya tak kalah dengan First Travel," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/9/2017).

Tulus menyebutkan, korban calon jemaah KRK yang telantar mencapai 3.056 orang, sedangkan 1.800 calon jemaah HT tidak jelas nasibnya. Demikian juga dengan 33 calon jemaah BT yang disebutnya telantar.

"Calon jemaah KRK tidak tinggal diam terhadap kasusnya. Mereka telah melaporkan secara pidana ke pihak kepolisian. Jemaah BT juga telah melapor ke Polres Bandung," kata Tulus.

Menurut Tulus, calon jemaah berharap langkah pidana akan memudahkan pemenuhan hak keperdataannya dan dapat membuat para pelaku jera.

Selain itu, ia berharap kasus First Travel bisa menjadi pelajaran bagi travel lain agar tidak berbuat yang sama.

"Calon jemaah juga mendesak agar Kemenag membentuk crisis center untuk calon jemaah yang menjadi korban umrah bermasalah," kata Tulus.

Sumber: Kompas.com
Editor: Udin