Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Besoknya Divonis, Mantan PM Thailand Ini Melarikan Diri ke Luar Negeri
Oleh : Redaksi
Sabtu | 26-08-2017 | 16:14 WIB
Yingluck-Shinawatra.gif Honda-Batam
Mantan Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, berbicara kepada media saat ia tiba di Mahmakah Agung di Bangkok, 21 Juli 2017 (CNN)

BATAMTODAY.COM, Bangkok - Mantan PM Thailand, Yingluck Shinawatra, dilaporkan telah melarikan diri ke luar negeri menjelang sidang pembacaan vonis atas kasus yang melilitnya, Jumat (25/8/2017).

Seharusnya Yingluck hadir, tetapi dia tidak juga muncul dalam persidangan di Bangkok, Jumat kemarin. Pengadilan menjadwal ulang sidang pembacaan putusan pada 27 September 2017.

Ketidakhadiran Yingluck pada sidang Jumat itu telah mengundang spekulasi. Ada yang mengatakan, ia masih di dalam negeri.

Namun, sumber dekat dengan keluarga besar Shinawatra memastikan, adik mantan PM Thaksin Shinawatra itu telah meninggalkan negaranya. Namun, ia tidak merinci negara tujuannya.

Sidang pengadilan seharusnya menjatuhkan vonis penjara, yang diperkirakan menghukum Yingluck selama 10 tahun karena lalai dalam skema subsidi beras bagi masyarakat pedesaan, yang membuat negara rugi miliaran dollar AS.

Meskipun sumber dekat keluarga Shinawatra mengatakan Yingluck sudah pergi, namun pejabat imigrasi Thailand mengatakan, tidak ada bukti bahwa Yingluck pergi melewati jalur resmi.

Pemimpin junta yang berkuasa, Prayut Chan-O-Cha, menolak kalau dia mengentahui keberadaan Yingluck. Namun, ia memerintahkan peningkatan keamanan di semua pos pemeriksaan perbatasan.

Sedangkan wakil Prayut, Prawit Wongsuwon, mengatakan, Yingluck "mungkin" saja telah melarikan diri melalui negara tetangga, Kamboja.

Pengacara Yingluck mengatakan, kliennya sedang sedang sakit yakni mengalami vertigo dan gangguan di telinga.

Pengadilan keberatan dengan penjelasan tersebut dan Mahkamah Agung Thailand pun mengeluarkan surat perintah penangkapan.

Pengacara Yingluck, Norawit Larleang, mengatakan kepada CNN bahwa dia tidak tahu apakah mantan PM pada 2011-2014 itu ada di Thailand atau telah pergi.

Yingluck digulingkan oleh kudeta militer pada tahun 2014. Ia telah dilarang meninggalkan Thailand tanpa persetujuan pengadilan sejak tahun 2015, saat persidangan dimulai.

Pada 2016, Yingluck saat berbicara kepada media, mengatakan, ia akan taat mengikuti proses hukum dan tak pernah berpikir untuk pergi meninggalkan negaranya.

Sumber: CNN/AFP
Editor: Udin