Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perjuangan Berburu Signal Telkomsel di Pesisir Lingga
Oleh : Nurjali
Sabtu | 29-07-2017 | 08:50 WIB

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Berburu signal Telkomsel sudah jadi kebiasaan masyarakat di pesisir pulau-pulau yang ada di Kabupaten lingga. Operator plat merah ini menjadi satu-satunya operator yang paling banyak digunakan di wilayah Kabupaten Lingga yang sebagian besar adalah wilayah kepulauan yang di kelilingi laut.

Kabutuhan akan komunikasi seperti ponsel saat ini di Kabupaten Lingga bukan lagi menjadi trend atau sekedar pamer kecanggihan teknologi. Namun sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat kepulauan. Sehingga wajar kalau mereka berburu signal mulai dari puncak bukit tertinggi, hingga memanjat pohon sudah biasa dilakukan masyarakat di wilayah-wilayah pulau terpencil di Kabupaten lingga.

"Kalau di Kudung Desa Sungai Pinang, kami harus ke puncak bukit perbatasan Sungai Pinang baru dapat signal," ujar Sayed Hilmi, salah satu warga Kudung Desa Sungai Pinang Kecamatan Lingga Timur.

Satu-satunya operator yang dapat digunakan di wilayah itu hanya Telkomsel. Sehingga wajar nama operator plat merah ini sangat akrab dengan masyarakat pesisir.

"Di sini cuma ada signal Tekomsel, jadi masyarakat sini bilang HP itu kalau tidak As ya Simpati. Karena mereka tidak mengenal operator lain," lanjut Sayed Hilmi.

Sulitnya mencari signal di pelosok desa di Kabupaten Lingga ini tidak saja di wilayah Lingga Timur dan sekitarnya. Di wilayah pesisir pulau singkep khususnya wilaya Singkep Barat, juga kesulitan mendapatkan signal operator plat merah ini.

"Kadang kami harus memanjat pohon demi dapatkan signal yang bagus," ujar Latif, salah satu warga Tinjul.

Selain itu, akses internet yang kini sudah menjadi konsumsi penting bagi masyarakat, juga sulit didapat berbeda jauh dengan wilayah perkotaan. Sehingga wajar masyarakat di pesisir Kabupaten Lingga banyak yang tidak mengenal istilah-istilah dalam jaringan internet yang dimiliki operator pemerintah ini.

"Kami tidak tahu apa 3G atau 4G, dapat buka internet saja itu sudah syukur, jadi kami tidak paham signal kami 3G atau 4G," ungkapnya.

Meski mengaku mengenal banyak tentang media sosial yang ada saat ini, namun mereka hanya mengetahui dari mengandalkan paket internet. Itu pun hanya bisa nyambung di lokasi-lokasi tertentu.

"Sekarang ini informasi mudah didapat lewat internet, kami sering buka tapi harus berjuang dulu," sebut latif sambil tertawa mengenang perjuangan warga desa jika ingin mengakses internet.

Mereka berharap pemerintah Peka terhadap ini, dan kususnya operator milik pemerintah juga harus peduli dengan kondisi masyarakat di pulau-pulau. Informasi bagi mereka sangat penting, karna di era teknologi ini salah satu cara mendapatkan informasi yang murah adalah dengan jaringan internet.

"Kalau bisa towernya tidak cuma bisa telepon, tapi juga bisa internet kami di pulau ini juga ingin tahu perkembangan dunia luar, kalau beli surat kabar kami butuh biaya dan waktu yang besar, jadi kemudahan itu dibagi jugalah ke kami orang pulau ini," harap latif.

Selain itu, untuk mempermudah komunikasi, baik itu untuk kepentingan keluarga atau rumah tangga, bisnis hingga mengurus administrasi dan kebutuhan lainnya yang membutuhkan komunikasi langsung untuk mempercepat rentang kendali, sangat dibutuhkan alat komunikasi yang instan, murah dan cepat.

Meskipun saat ini banyak operator yang ada di wilayah Kepri, namun bagi masyarakat Kabupaten Lingga khususnya di kepulauan satu-satunya akses jaringan telpon dan internet hanya satu operator milik pemerintah.

"Kalau saja signalnya dapat dinikmati semua warga di Lingga, kami yakin dapat membantu mempercepat pembangunan, karena informasi bisa cepat di dapat, apalagi kalau ada kejadian di pulau," sebutnya.

Editor: Dardani