Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Imigrasi Tanjunguban Perketat Pengeluaran Paspor Akibat Temuan Rekomendasi Bodong
Oleh : Harjo
Kamis | 27-07-2017 | 15:15 WIB
rekomendasi-paspor-bodong1.gif Honda-Batam
Arfa Yudha Indriawan Kasi Pengawasan dan Penindakan (Wasdak) Imigrasi Tanjunguban. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Kantor Imigrasi Tanjunguban semakin mempeketat permohonan pembuatan paspor. Hal itu dilakukan setelah adanya temuan penggunaan rekomendasi dari perusahaan asal Batam yang tidak sah alias bodong.

Arfa Yudha Indriawan Kasi Pengawasan dan Penindakan (Wasdak) Imigrasi Tanjunguban menerangkan, ditemukannya pemohon paspor yang mengunakan rekomendasi perusahaan bodong tersebut setelah petugas Imigrasi mengkonfirmasi manajemen perusahaan dan mempertanyakan perusahaan bersangkutan.

"Untuk memastikan rekomendasi perusahaan, kita kroscek perusahaannya. Ternyata, pihak perusahaan menyampaikan nama yang tertera dalam surat rekomendasi tersebut tidak terdaftar sebagai karyawan mereka," terangnya.

Selain itu, semakin ketatnya permohonan paspor dalam rangka pencegahan terhadap TKI ilegal yang akan berangkat ke luar negeri. Mengingat beberapa hati terakhir ditemukan beberapa surat rekomendasi dari perusahaan yang palsu.

Dijelaskan, saat di wawancara pemohon paspor akhirnya mengakui kalau surat rekomendasi tersebut di palsukan dan dibuat di salah satu warung internet (warnet) yang ada di kota Batam. Selain itu, pemohon juga mengakui membuat paspor untuk mencari pekerjaan di Malaysia dan hanya bermodalkan paspor.

"Ini sebagai bentuk pencegahan, untuk menekan TKI berangkat ke luar negeri dengan cara ilegal. Itu demi kenyamanan WNI itu sendiri, saat berada atau bekerja di negeri orang. Karena sudah banyak contoh nasib TKI ilegal saat berada di negeri orang," tegasnya.

Suhendra kepala Imigrasi Tanjunguban juga membenarkan pada akhir-akhir ini memang jumlah pemohon pembuat paspor di kantor Imigrasi Tanjunguban semakin meningkat limpahan dari wilayah Batam dan daerah lain.

"Biasanya pemohon paspor jumlahnya hanya belasan setiap hari. Tapi sejak beberapa minggu belakangan, jumlahnya meningkat hingga dua kali lipat. Diduga banyak pemohon datang dari Batam," katanya.

Sehingga untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, terkait keselamatan dan kenyamanan WNI saat pergi ke luar negeri. Pemohon yang mengajukan pembuatan paspor, dilakukan pengecekan data dan dokumen lebih detail.

Editor: Yudha