Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Keracunan Makanan dari Hamba Allah

80 Santri dan Seorang Guru Pesantren Hidayatullah Dilarikan ke RSUD dan RSBT Karimun
Oleh : CR16
Minggu | 23-07-2017 | 10:31 WIB
keracunan-makanan1.jpg Honda-Batam
Para santri Pesantren Pondok Hidayatullah yang tengah dirawat di RSBT Karimun akibat keracunan makanan (Foto: CR16)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Puluhan santri Pondok Pesantren Hidayatullah di Semamal, Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, keracunan makanan. Sebanyak 80 santri dari 135 santri dan satu orang guru terpaksa dilarikan ke RSUD Muhammad Sani dan RS Bakti Timah (RSBT) Karimun untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Keracunan diduga berasal dari makanan yang diberikan oleh seorang hamba Allah yang merayakan ulang tahun cucunya di pesantren tersebut. Makanan tersebut kemudian menjadi hidangan santap siang, Sabtu (22/7/2017).

"Makanan dimakan siang hari sekira pukul 12.00 WiB. Makanannya ada 3 jenis lauk, yakni ayam, telur dan mie bihun yang diberikan oleh hamba Allah sebanyak 150 kotak," ujar Hidayatullah Adi, guru Pondok Pesantren Hidayatullah.

Sekitar pukul 16.00 WIB, beberapa santri merasa pusing dan mual, lalu muntah-muntah. Pengasuh pondok pesantren kemudian mengambil tindakan pencegahan keracunan dengan memberikan air kelapa untuk meminimalisir racun.

Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil, dan para santri tetap muntah-muntah, serta pusing. Tercatat sebanyak 80 santri dari 135 santri dan seorang guru diilarikan ke RSUD Karimun dan RSBT Karimun untuk mendapatkan pertolongan medis.

"Sekitar pukul 17.00 WIB, kita bawa ke rumah sakit karena diduga keracunan makanan, namun tidak hanya dari santri yang berasal dari karimun, tapi juga santri dari Selat Panjang (Meranti) dan Batam," katanya.

Menanggapi kejadian ini, Bupati Karimun Aunur Rafiq berharap agar pesantren lebih berhati-hati lagi dalam menerima bantuan dari orang-orang yang bersedekah. Sebab, jangan sampai tujuah hendak sedekah, tapi berbuah fatal seperti ini yang menyebabkan puluhan santri keracunan.

"Untuk para donatur yang ingin memberikan bantuan terutama makanan. Sebelum mengirimkan makanan hendaknya dicek terlebih dahulu, kira-kira ada rasa yang tidak enak, jadi bisa ditunda dulu untuk memberikan. Dan kita berterima kasih kepada RSBT dan RSUD yang telah menangani pasien dengan cepat, dan juga kepada pihak Polres yang dengan cepat mengambil sikap untuk diselidiki, terkait pembayaran ditanggung oleh BPJS Kesehatan," kata Rafiq yang ditemui di RSBT Karimun.

Sementara Kapolres Karimun AKBP Agus Fajarudin mengatakan, dugaan keracunan santri dan guru Pesantren Hidayatullah berasal dari telur berdasarkan pemeriksaan dokter. Namun, Polres Karimun masih terus menyelidiki dugaan kercunan tersebut.

"Untuk sementara masih dalam olah TKP, kita akan cek sejauh mana perkembangannya, seperti masaknya, beli bumbunya. Apa ada unsur kesengajaan atau tidak. Tapi mudah-mudahan itu tidak ada, karena mereka membawa makan untuk sedekah dan dibagikan ke pesantren, dikarenakan cucunya berulang tahun," ujar Agus.

Editor: Surya