Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ketua DPD RI Terima Dewan Federasi Majelis Rusia Bahas Investasi di Kalimantan
Oleh : Irawan
Senin | 17-07-2017 | 15:40 WIB
Oso_rusia.jpg Honda-Batam
Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang menerima Wakil Ketua Dewan Federasi Majelis Federal Federasi Rusia (Presiden Komite Solidaritas dan Kerjasama Afrika-Asia Rusia ) Ilyas Magomed Salamovich Umakhanov

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (Oso) menerima Wakil Ketua Dewan Federasi Majelis Federal Federasi Rusia (Presiden Komite Solidaritas dan Kerjasama Afrika-Asia Rusia ) Ilyas Magomed Salamovich Umakhanov di ruang kerjanya di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (17/7/2017).

Dalam pertemuan itu, Oso didampingi Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono, Muhamad Idris (Kaltim), Haripinto Tanuwidjaya (Kepri), Sekjen DPD RI Sudarsono Hardjosoekarto, Sementara ) Ilyas didampingi DA Vozianov, Daxyanov, AP. Butaeva, Mikhail Yuriviech Galuzin, VA Novoseltseva, dan DM Tetyyushin

Kepada Ilyas Magomed Salamovich Umakhanov dan delegasinya, Ketua DPD RI Oesman Sapta membicarakan soal investasi Rusia di Indonesia, khususnya di Kalimantan. Oso berharap Rusia tidak hanya berinvestasi di transportasi Kereta Api (KA) saja, tetapi juag di bidang yang lain seperti pertambangan emas, bauksit, batubara, gas, aluminium dan lain-lain yang terkandung di dalam bumi Kalimantan, terutama Kalimantan Timur.

"Investasi Rusia masih kecil di Kalimantan Timur. Padahal kekayaan alam di sana masih banyak seperti emas, bouksit, aluminium, gas, batubara, dan lain-lain. Bahkan Rusia bisa membuat pabrik aluminium. Jadi, kami wellcome untuk Rusia," kata Oesman Sapta.

Oso mengungkapkan, banyak negara yang mau berinvestasi di Kalimantan Timur seperti Cina, Inggris dan negara Eropa lainnya. Oso melihat Rusia mempunyai teknologi yang canggih, sehingga diharapkan Rusia bisa masuk ke sektor pertambangan ini.

"Hanya saja kerjasama itu harus konkret," tegas Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang.

Sedangkan Ilyas Magomed Salamovich Umakhanov Rusia kata Ilyas setuju dengan keinginan Ketua DPD RI tersebut. Kerjasama dalam bidang pertambangan, kata Ilyas, juga harus memikirkan dampak kerusakan lingkungan dan ini telah dibicarakan oleh berbagai negara di dunia.

"Kerusakan akibat tambang itu membuat Indonesia berwibawa di pasar internasional. Tapi, Rusia yakin dan berminat untuk kerjasama dengan Indonesia. Karena itu kita sampaikan kerusakan itu agar bisa memulai kerjasama," kata Ilyas.

Pada kesempatan itu, Ilyas mengatakan, di Moskow akan digelar Festival Indonesia ada 4 Agustus 2017 mendatang. Rusia, lanjutnya, mendukung penuh pelaksanaan festival tersebut, karena Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dengan penduduk 250 juta jiwa ini.

"Dubes RI di Rusia sangat aktif di Moskow untuk mengenalkan berbagai budaya, kekayaan, pendidikan, tujuan wisata dan lain-lain. Karena itu saya minta dukungan Indonesia, dan kami pertimbangkan agar Oesman Sapta bisa berkunjung ke Rusia," katanya.

Senator dari Kalimantan Timur, Muhamad Idris berharap Rusia tidak saja membangun transportasi kereta api saja di Kalimantan Timur saja, tetapi juga menghubungkan jaringan kereta api di lima provinsi di Kalimantan.

"Sehingga Rusia, bagaimana kereta api dibangun dan terhubung dengan di lima provinsi Kalimantan, tidak hanya di Kalimantan Timur saja," kata Idris.

Anggota DPD RI asal Kepulauan Riau (Kepri) Haripinto Tanuwidjaja menambahkan, pertemuan ini bisa menjadi titik mula kerjasama pembukaan direct flight (penerbangan langsung) dari Rusia ke Indonesia, misalkan ke Jakarta, Bali, Sulut atau Batam.

"Dengan adanya direct flight potensi pariwisata kedua negara bisa meningkat, termasuk meningkatkan kargo. Ini sudah ada buktinya, ketika ada penerbangan langsung dari China ke Indonesia, wisatawan China banyak yang ke Indonesia," katanya.
Menurut Haripinto, Rusia memiliki cuaca yang dingin, sementara Indonesia memiliki cuaca tropis sehingga apabila ada direct flight dari Rusia ke Indonesia, wisatawan Rusia dipastikan akan banyak yang berkunjung ke Indonesia.

"Penerbangan langsung selama ini dari Singapura, kita buka dari Indonesia langsung. Ini penting bagi Indonesia, karena Rusia memiliki negara superpower atau adikuasa. Dan chesmistry dari pertemuan tadi penuh kehangatan suasananya, seperti sahabat dan memang hubungan Indonesia dengan Rusia dari dulu memang baik," kata Wakil Ketua BKSP DPD RI ini.

Editor: Surya