BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Penerimaan siswa baru tingkat SMA di Kabupaten Lingga bakal membebani wali murid atau orang tua siswa. Dampak dari kewenangan SMA yang diambil alih oleh provinsi, siswa yang akan masuk SMA akan dikenakan biaya pembelian baju seragam sekolah. Padahal untuk tingkat SMP dan SD biaya seragam sekolah dibantu APBD.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Singkep Hazirun mengatakan pihak sekolah sampai hari ini masih belum berani menetapkan biaya pembelian seragam kelengkapan sekolah. "Kita masih belum tentukan seragam ini, nanti akan kita gelar pertemuan dengan semua wali murid," sebutnya.

Saat ini untuk pengambilan formulir memang tidak dipungut biaya. Padahal sekolah memiliki beberapa seragam sekolah yang harus dimiliki oleh siswa. "Kita sendiri ada baju putih abu-abu, olahraga, baju kurung, baju batik dan seragam pramuka," ujarnya.

Seragam tersebut tentu membutuhkan biaya, jika mengacu tahun lalu sekolah menyiapkan seragam tersebut dan siswa membeli di sekolah. Dan pembelian tersebut sudah sesuai dengan kesepakatan komite. Namun tahun ajaran ini pihaknya akan melibatkan langsung wali murid untuk menentukan pembelian baju seragam.

"Kita ingin seragam tersebut berkualitas, agar bisa digunakan selama tiga tahun, dan biasanya itu sudah kesepakatan komite sekolah," sebutnya.

Beberapa sekolah saat ini yang berada di bawah kewenangan Provinsi Kepri kesulitan dalam menentukan biaya seragam sekolah karena pemerintah daerah sudah menggratiskan semua biaya masuk sekolah, sementara acuan dari provinsi sendiri sampai hari ini belum ada.

"Dari provinsi untuk tahun ajaran ini,belum ada anggarannya, jadi kita masih menunggu sambil nanti kita putuskan bersama wali murid," sebutnya.

SMA Negeri 1 Singkep sendiri untuk tahun ini menyiapkan kuota 216 siswa. Dan menyediakan sedikitnya 6 lokal untuk siswa baru. Pelaksanaan PSB yang dimulai Senin kemarin hingga tanggal 7 nanti masih dalam tahapan pendaftaran dan belum ada yang mengembalikan formulir.

Editor: Yudha