Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pematangan Lahan Penyelenggaraan MTQ Kepri

Warga Desa Lanjut Lingga Keluhkan Debu Kendaraan Proyek
Oleh : Nur Jali
Senin | 03-07-2017 | 17:02 WIB
proyek-mematangan-lahan.gif Honda-Batam
Aktivitas kendaraan proyek yang membawa tanah kuning menimbulkan debu, sehingga membuat warga setempat harus menutup pintu rumah (Foto: Nur Jali)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Kendaraan proyek pematangan lahan untuk penyelenggaraan MTQ/STQ Provinsi Kepri 2018 di Desa Lanjut, Kecamatan Singkep Pesisir, Kabupaten Lingga, dikeluhkan oleh warga sekitar, karena menimbulkan debu yang menganggu kenyamanan warga.

Mawardi, salah satu warga Desa Lanjut yang biasa disapa War, mengatakan, aktivitas kendaraan proyek yang membawa tanah kuning tersebut menimbulkan debu. Sehingga membuat warga setempat harus menutup pintu rumah akibat terkena dabu.

Warga juga khawatir dampak dari debu tersebut akan menganggu kesehatan. "Saya sudah tegur pengemudi truk tersebut untuk lebih pelan dalam berkendara, tapi tidak diindahakan," ujar war.

Dirinya mengaku juga sudah melaporkan hal ini kepada Kepala Desa untuk menegur pihak kontraktor, dan pihak desa sudah merespon dengan meminta pihak kontraktor untuk melakukan penyiraman jalan.

Mawardi, salah satu warga Desa Lanjut yang biasa disapa War (Foto: Nur Jali)

Tapi penyiraman tersebut hanya dilakukan sekali dalam sehari sehingga setelah kering, debu kembali memenuhi rumah bahkan hingga masuk ke dalam rumah.

"Kita sudah minta Pak Kades untuk menegur pihak kontraktor, sudah disiram tapi hanya sekali. Sementara mereka kerja sampai petang," sebutnya.

Seharusnya, menurut War, penyiraman dilakukan 3 sampai 4 kali, agar debu tidak terlalu berdampak bagi warga sekitar.

Kabupaten Lingga menjadi tuan rumah penyelenggaraan MTQ/STQ Provinsi Kepri 2018. Proyek pematangan lahan untuk penyelenggaraan MTQ/STQ Provinsi Kepri senilai Rp2 miliar, sudah dikerjakan hampir satu bulan. Lahan itu nantinya akan digunakan untuk pembangunan Astaka MTQ/ STQ Provinsi Kepri.

Editor: Udin