Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jarak Pandang Terbatas

Keberangkatan Kapal dari Pelabuhan Domestik Karimun dan Sri Tanjung Gelam Ditunda
Oleh : CR-16
Jum\'at | 30-06-2017 | 16:50 WIB
3062017-Kasi-Gamat-Syahrinaldi-728x349.gif Honda-Batam
Kepala Seksi Penjagaan dan Keselamatan (Kasi Gamat) KSOP kelas II Tanjungbalai Karimun, Syahrinaldi (Foto: CR-16)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas II Tanjungbalai Karimun sempat menunda keberangkatan kapal di dua pelabuhan, dikarenakan cuaca buruk dan jarak pandang terbatas, Jum'at (30/6/2017) sekira pukul 11.30 WIB siang.

Arus penumpang yang naik dan turun di Pelabuhan Domestik dan Pelabuhan Sri Tanjung Gelam atau pelabuhan KPK, sampai sejauh ini berjalan dengan baik tanpa adanya kendala. Namun sempat terjadi penundaan keberangkatan kapal, dikarenakan hujan dan jarak pandang terbatas. Penundaan kebarangkatan kapal tersebut hanya berlangsung selama 20 menit dan setelah itu kapal pun diberangkatkan.

Kepala Seksi Penjagaan dan Keselamatan (Kasi Gamat) KSOP Kelas II Tanjungbalai Karimun, Syahrinaldi, mengatakan bahwa penundaan 2 kapal fery yakni Miko Natalia dan Dumai Ekspres dengan tujuan Batam di Pelabuhan Domestik sekira 20 menit, dikarenakan kondisi hujan disertai angin dan jarak pandang di laut yang terbatas.

"Penundaan hanya 20 menit karena jarak pandang laut yang terbatas, 2 kapal fery yakni Miko Natalia dan Dumai Ekspres dengan tujuan Batam. Setelah kondisi jarak pandang di laut sudah terlihat walaupun hujan, kapal tetap kita berangkatkan," ujar Syahrinaldi kepada BATAMTODAY.COM saat ditemui di terminal pelabuhan.

Dia menambahkan, penundaan bukan hanya di Pelabuhan Domestik saja, namun Pelabuhan Sri Tanjung Gelam atau pelabuhan KPK juga ditunda keberangkatan kapal antar pulau. Penundaan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan. Sedangkan untuk Pelabuhan Internasional, kapal fery tetap berangkat seperti biasanya.

"Penundaan itu guna mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan, namun selama lebaran idul fitri tahun 2017 ini, cuaca sangat bersahabat. Berbeda pada tahun-tahun sebelumnya, sehingga mengharuskan kita menunda keberangkatan hingga 1 sampai 2 jam, baru kapal diberangkatkan," ujarnya

Terkait arus penumpang naik dan turun di tahun 2017, menurut Syahrinaldi, tidak begitu melonjak, sebab sisa liburan dimanfaatkan penumpang kembali ke Tanjungbalai Karimun. Puncak arus balik di Karimun diprediksi akan terjadi pada, Sabtu (1/6/2017) besok.

"Lonjakan arus penumpang tidak begitu, karena ada sebagian yang sudah pulang, dikarenakan libur panjang. Tapi diprediksikan puncak arus balik di Karimun akan terjadi pada Sabtu dan Minggu, karena para pegawai akan kembali bekerja pada Senin mendatang," katanya

Editor: Udin