Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Demi Dapatkan Teknik Mata-Mata Terbaru, Mossad Pun Galang Dana
Oleh : Redaksi
Rabu | 28-06-2017 | 18:40 WIB
alat-spionase.gif Honda-Batam
Sebuah pemadam api, dasi, dan gelas kopi dengan kamera tersembunyi dipamerkan dalam pameran teknologi pengumpulan informasi intelijen Israel di Tel Aviv, 30 Juni 2015. (Foto: Dok.) (AP Photo/Dan Balilty)

BATAMTODAY.COM, Jerusalem - Guna membantu pengembangan ilmu pengetahuan seluk beluk spionase, badan intelijen Israel, yakni Mossad, telah menggalang dana investasi.

Mossad menawarkan hibah hingga dua juta shekels atau sekitar Rp 7,6 miliar per proyek untuk mengembangkan berbagai gagasan baru.

Pemerintah Israel, Selasa (26/6/2017), menyatakan, Mossad, berusaha untuk mengidentifikasi teknologi di beragam bidang, termasuk robotika, miniaturisasi, dan enkripsi.

Selain itu, Mossad juga berbagai metode otomasiasi baru untuk mengumpulkan informasi dari beragam dolumen dan berbagai cara baru untuk melakukan operasi secara lebih tidak kasat mata.

Sebuah pernyataan oleh penyandang dana baru, yang disebut Libertad, mengatakan, penyandang dana tersebut bersedia memberikan hibah hingga dua juta shekels per proyek dengan imbalan hak-hak non-ekslusif pada teknologi ini.

Para pengembang akan tetap memiliki hak-hak penjualan untuk produk mereka, ujar penyandang dana tersebut.

"Mossad ingin mendorong inovasi dan penciptaan teknologi inovatif. Teknologi ini dikembangkan untuk kami implementasikan, bekerjasama dengan berbagai pihak,” ujar Libertad dalam sebuah dokumen.

Penyandang dana tersebut menginformasikan kepada para pelamar untuk “mengamati secara seksama” bidang-bidang yang menjadi minat pada situs webnya dan mengatakan undangan proposal akan diunggah secara publik.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengunggah klip video pendek di Twitter yang menunjukkan kemungkinan teknologi futuristik.

Netanyahu menulis, “Mossad akan tetap menjadi organisasi canggih, berani, dan inovatif dalam melaksanakan tugas utamanya untuk memastikan keamanan Israel.”

Usaha serupa Mossad ini bukan sesuatu yang baru. Tahun 1999, Badan Intelijen AS mendirikan IQT, sebuah dana investasi nirlaba yang ditujukan untuk mengakselerasi pengembangan dan pasokan teknologi baru kepada badan intelijen pemerintah AS.

Dokumen Libertad mengatakan "siapapun" dapat mengirimkan aplikasi, yang mengindikasikan tawaran ini terbuka, juga, bagi perusahaan-perusahaan asing, meskipun tidak mengungkapkan rinciannya.

Penyandang dana tersebut menambahkan program yang sudah disetujui hanya bisa dibuat oleh sebuah korporasi.

Ada lebih dari 450 perusahaan keamanan siber di Israel.

Pada tahun 2016, 78 perusahaan rintisan berhasil menggalang dana lebih dari 660 juta dollar dari kalangan investor, menurut Pusat Penelitian Modal Ventura Israel.

Industri pertahanannya yang sudah maju, dipimpin oleh Elbit, Israel Aerospace Industries, Israel Military Industries dan Rafael, menguasai 14 persen pangsa ekspor Israel.

Sumber: VOA Indonesia
Editor: Udin