Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Arab Saudi Tegaskan Tuntutan terhadap Qatar Tidak Bisa Ditawar
Oleh : Redaksi
Rabu | 28-06-2017 | 17:50 WIB
jalan-di-arab-saudi.gif Honda-Batam
Jalan Harun al-Rayid di Gaza City ini dibangun dengan bantuan dana dari Qatar. Kini Arab Saudi mendesak Qatar menghentikan dukungannya terhadap Hamas, penguasa Jalur Gaza.(MOHAMMED ABED/ AFP

BATAMTODAY.COM, Washington DC - Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir, Selasa (27/6/2017), mengatakan, tuntutan kerajaan dan negara-negara Arab lainnya agar Qatar berhenti mendukung terorisme, tidak bisa ditawar lagi.

Ketika ditanya para wartawan saat ia berkunjung ke Washington DC, soal apakah tuntutan tidak bisa ditawar, Jubeir menjawab, "Ya," sebagaimana dilaporkan Reuters.

"Kami telah memastikan, kami sudah mengambil langkah-langkah kami dan terserah (pemerintah Qatar) apakah mereka akan mengubah perilaku mereka dan jika mereka melakukannya, semuanya akan berjalan tapi jika tidak, mereka akan tetap dikucilkan," kata Jubeir.  

Jika Qatar ingin kembali ke lingkaran Dewan Kerja Sama Teluk (OKI), "mereka (pemerintah Qatar, Red.) tahu apa yang harus mereka lakukan," tegasnya.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Mesir telah menerapkan boikot terhadap Qatar sejak tiga pekan lalu.

Negara-negara itu menuding Qatar mendukung kelompok-kelompok garis keras. Entah itu kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), Al Qaeda, Hamas, dan kelompok Ikhwanul Muslimin.

Mereka kemudian mengeluarkan ultimatum terhadap Qatar, termasuk menuntut negara itu untuk menutup pangkalan militer Turki di Doha, menutup saluran televisi Al Jazeera, dan mengekang hubungan dengan Iran.

Qatar membantah berbagai tuduhan dan mengatakan tuntutan-tuntutan itu diarahkan untuk mengendalikan kedaulatannya.

Menlu AS, Rex Tillerson, dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Menlu Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, di gedung Departemen Luar Negeri, pada Selasa (27/6/2017) waktu setempat atau Rabu (28/6/2017) WIB.

Sumber: Reuters
Editor: Udin