Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kanguru Pohon Mantel Emas Ini Memang Khas Papua, Bukan Australia
Oleh : Redaksi
Minggu | 11-06-2017 | 11:00 WIB
Kanguru-emas1.gif Honda-Batam
Kanguru pohon mantel emas. Sumber: Pinteres.com/FawkesPhoenix

KANGURU yang selama ini populer sebagai satwa khas Australia, ternyata ada juga di Papua. Menariknya, kanguru ini merupakan jenis kanguru pohon. Dari sejumlah jenis kanguru pohon tersebut, satu yang familiar adalah kanguru pohon mantel emas atau Dendrolagus pulcherrimus.

Kanguru pohon mantel emas termasuk satwa marsupial atau mamalia yang memiliki kantung di perutnya. Makannya buah dan biji-bijian ini. Tubuhnya berwarna coklat muda yang khas serta rambut halus di seluruh tubuhnya. Ia juga memiliki ekor yang panjang dengan motif lingkaran seperti cincin dengan warna lebih cerah. Bagian leher, pipi dan kakinya dihiasi warna kuning keemasan. Inilah sebab, julukannya mantel emas.

Jenis ini ditemukan pada 1990 oleh Pavel German di Gunung Sapapu, Pegunungan Torricelli, Papua Nugini, diketinggian 680-1.700 meter diatas permukaan laut. Populasi lainnya ditemukan di wilayah terpencil di Pegunungan Foja, Papua, Indonesia. Panjang tubuhnya berkisar 41-77 cm, dengan panjang ekor 40 -80 cm, dan berat 7-15 kilogram. Ia lebih banyak melakukan aktivitas di atas pepohonan, sesekali turun ke tanah mencari sumber air untuk minum.

Johan Koibur, peneliti dari Pusat Penelitian Keanekaragaman Hayati Universitas Papua (UNIPA) Manokwari mengatakan, kanguru pohon mantel emas memang tidak banyak diketahui informasinya, karena sangat langka. Sampai sekarang, belum banyak penelitian dan informasi mengenai spesies ini, secara perilaku, biologi, maupun ekologinya.

"Pada tahun 1990-an memang dilaporkan ditemukan oleh sekelompok peneliti di hutan Pegunungan Torricelli, Papua Nugini, yang diduga sebagai habitat aslinya," katanya. "Setelah itu, tidak banyak informasi, karena sudah begitu. Bahkan, ada yang menduga sudah punah, meski harus dibuktikan dengan fakta ilmiah," tambahnya.

Salah satu infromasi yang menunjukkan masih adanya keberadaan kanguru pohon mantel emas, adalah penemuannya kembali oleh tim peneliti gabungan dalam Ekspedisi Foja akhir 2005, di Pegunungan Foja, Distrik Memberamo Tengah, Papua.

Diketahui, Pegunungan Foja yang diapit Pegunungan Tengah dan Pegunungan Cyclops memang dikenal sebagai hutan belantara asri seluas kurang lebih 50.000 hektare. Kawasan itu juga menjadi bagian dari daerah aliran sungai Memberamo, sungai sepanjang 670 kilometer dengan kedalaman 8 hingga 33 meter.

Terancam

Pada 2015 The International Union for Conservation of Nature (IUCN) merilis status kanguru pohon mantel emas dalam kategori Kritis (Critically Endangered/CR) karena populasinya di alam terus menurun akibat kerusakan hutan dan perburuan. IUCN mencatat populasinya menurun sebanyak 80 persen dalam 30 tahun terakhir.

Amar Ondikeleuw, Koordinator Masyarakat Mitra Polhut dan Ranger di Cagar Alam Cyclops mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir perburuan menjadi ancaman serius yang dihadapi kanguru pohon. "Sudah lama menjadi buruan untuk dijadikan makanan," terangnya saat dihubungi Mongabay Indonesia, Minggu (28/05/2017).

Dirinya menceritakan, pernah menemukan warga yang berburu kanguru saat patroli di hutan. Bahkan, suatu waktu ia juga pernah memergoki warga lokal yang membawa kanguru pohon hasil buruannya. "Waktu itu, saya berikan penjelasan bahwa hewan itu langka dan tidak untuk diburu," tutur Amar. "Seketika itu juga orang tersebut menangis dan menyesal karena baru mengetahui."

Amar sangat berharap kedepannya lebih banyak orang yang memerhatikan kondisi ini. Bisa dengan melakukan penelitian atau upaya konservasi terhadap jenis kanguru pohon. "Yang paling penting bisa membantu kami memberikan edukasi dan penyadaran kepada warga lokal agar mau bersama menjaga dan melestarikannya," tutup Amar.

Di Papua, selain kanguru pohon mantel emas terdapat beberapa jenis lain, yaitu kanguru pohon hias (Dendrolagus goodfellowi), kanguru pohon mbaiso (Dendrolagus mbaiso), kanguru pohon nemena (Dendrolagus ursinus), kanguru pohon kelabu (Dendrolagus inistus), dan kanguru pohon doria (Dendrolagus dorianus). Semua jenis kanguru pohon ini memiliki kekhasan masing-masing.

Kanguru pohon merupakan satwa endemik Papua. Mereka hidup hampir di seluruh wilayah Papua (daratan dan pulau) dengan menempati 80% luas daratan Papua sebagai habitat aslinya bersama fauna lainnya. Kanguru pohon hidup di dataran tinggi dan kawasan hutan pegunungan di Papua. "Khusus di Papua Barat, kanguru pohon dapat dijumpai di Manokwari, Bintuni, Sorong, Sorong Selatan, Maybrat, Waigeo, Fakfak, Kaimana, Wondama/Wasior dan Raja Ampat," tandas Johan.

Sumber: mongabay.co.id
Editor: Dardani