Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengejaran Pelaku Penyiraman Air Keras pada Novel Baswedan Masih Gelap
Oleh : Redaksi
Rabu | 07-06-2017 | 08:12 WIB
kadiv-humas-irjen-pol-setyo-wasisto.jpg Honda-Batam
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Hingga hari ke-56 pasca penyiraman air keras pada Novel Baswedan, Polri masih kesulitan mencari siapa pelakunya. Polisi mengklaim hingga saat ini keberadaan dan ciri-ciri pelaku masih gelap.

 

"Masih gelap, belum dapat indikasi apapun," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (6/6).

Setyo mengatakan, dugaan pelaku penyiram yang menggunakan sepeda motor kini sudah diketahui pemilik motor tersebut. Pemiliknya merupakan anggota polisi Polda Metro Jaya, yakni Yusmin.

Menurut Setyo, Yusmin memang kerabat dari dua orang yang sebelumnya pernah dimintai keterangan oleh penyidik. Dua orang tersebut yakni Hasan Hunusalela dan Mukhlis Ohorella. "Jadi begini, si Mukhlis dan Hasan itu kan informan, dan Yusmin sama mereka itu satu kampung dari daerah timur sana," katanya.

Namun, hasil pemeriksaan penyidik bahwa Hasan dan Mukhlis tidak berada di lokasi kejadian pada saat peristiwa penyiraman itu terjadi. Keduanya berada di Malang dan Bogor. "Muklis dan Hasan sudah dibuktikan saat kejadian dia ada di Malang dan Bogor. Itu orang melihatnya beberapa hari sebelum kejadian," kata dia.

Yusmin juga sudah meminta keterangannya. Namun, hasil pemeriksaan menyebutkan bahwa Yusmin juga tidak ada kaitannya dengan penyiraman di depan masjid di dekat rumah Novel di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara itu. "Yusmin juga diperiksa. Enggak ada (kaitannya)," jelas dia.

Dia juga membenarkan bahwa motor yang terekam dalam kamera tersebut adalah motor anggota. Hanya saja, pada saat kejadian kedua orang yang menggunakan motor tersebut tidak berada di loaksi. "Ya motor Yusmin. Itu kan sudah beberapa hari lalu. Sudah dari awal diperiksa, dia sudah menyatakan satu di Malang dan Bogor. Alibinya kuat," katanya.

Sumber: Republika
Editor: Dardani