Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

NASA Siapkan Misi Jelajah Atmosfer Matahari
Oleh : Redaksi
Selasa | 30-05-2017 | 10:50 WIB
NASA-01.gif Honda-Batam
Misi baru NASA mengirimkan pesawat luar angkasa ke atmosfer matahari. (Doc: NASA)

BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) tengah berencana menyiapkan misi jelajah atmosfer matahari. Misi yang dinamakan Solar Probe Plus atau SPP ini akan rencananya akan diluncurkan pada 2018 nanti.

Dalam misi kali ini NASA akan melakukan penelitian mengenai perilaku bintang-bintang dan memaparkan informasi cuaca luar angkasa.

Rencananya pesawat luar angkasa ini dirancang untuk terbang dengan jarak empat juta mil dari matahari--atau hampir delapan kali lipat lebih dekat ke matahari dibandingkan pesawat generasi sebelumnya.

Informasi yang beredar menyebtu SPP terbuat dari perisai komposit karbon setebal 4,5 inci yang bisa melindungi beragam peralatan teknologi canggih di dalamnya.

Jonathan Lunine, direktur Pusat Ilmu Astrofisika dan Planetary Cornell University mengatakan kemampuan pesawat luar angkasa yang bisa berada lebih dekat dari orbit Merkurius bertujuan untuk memberikan detil pada atmosfir matahari yang dinamis.

"SPP akan terbang lebih dekat ke matahari bahkan di luar eksoplanet yang mengorbit matahari mereka sendiri. TUjuannya untuk memberi informasi yang belum pernah terungkap mengenai jenis lingkungan yang terjadi di berbagai planet," ungkap Lunine seperti dilansir Financial Express.

Sebelum meluncurkan pesawat luar angkasa, NASA telah meluncurkan robot ke matahari untuk menganalisis aktivitas yang dianggap berbahaya dan bisa membahayakan kehidupan manusia di Bumi.

MengutipTech Times, kali ini NASA akan melakukan aktivitas yang dianggap selangkah lebih maju dengan mengirim pesawat luar angkasa untuk meneliti cuaca luar angkasa dan cara kerja bintang-bintang.

"Solar Probe Plus akan menukik hingga 4 juta mil dari permukaan matahari dan akan menghadapi panas dan radiasi yang tidak dialami pesawat antariksa sebelumnya," demikian pernyataan NASA.

Informasi yang dikumpulkan tentang matahari dan bumi nantinya akan menjadi kunci untuk memahami, dan mungkin juga meramalkan cuaca luar angkasa.

Sumber: CNNIndonesia
Editor: Gokli