Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bintan Punya Potensi Besar di Sektor Pertanian
Oleh : CR-15
Sabtu | 27-05-2017 | 10:43 WIB
dahono-01.gif Honda-Batam
Ketua LPTP-Balitbang Provinsi Kepri, Dahono. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Kabupaten Bintan, salah satu daerah di Provinsi Kepri memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan saat ini. Selain pariwisata dengan pesona alam yang indah, sektor pertanian juga bisa dikembangkan di Bintan.

Hal ini disampaikan Ketua LPTP-Balitbang Provinsi Kepri, Dahono setelah melihat langsung gerakan tanam jagung di Desa Lancang Kuning, Bintan Utara belum lama ini. Menururnya, tanaman holtikultura atau budidaya kebung sangat cocok dikembangkan di Bintan.

"Bintan ini berpotensi untuk meningkatkan sektor pertanian," kata Dahono.

Ia mengungkapkan selain di Desa Lancang Kuning, Desa Toapaya juga melakukan penanaman tanaman organik seperti bawang merah dan hasilnya lumayan banyak.

"Di Bintan ini juga sudah ada petani yang bisa menghasilkan cabai hingga puluhan ton, sehingga hasilnya bisa kita ekspor ke luar daerah," ungkapnya.

Dijelaskan, saat ini seluruh wilayah Indonesia akan mencanangkan gerakan tanam jagung hybrida untuk mendukung swasembada jagung di Indonesia. "Kita akan penuhi permintaan pasar dari Malaysia yang membutuhkan sekitar 3 juta ton jagung setiap tahunnya. Jadi hasilnya nanti akan di ekspor kesana," tuturnya.

Lebih lanjut, Dahono mengatakan jika pasar luar negeri seperti Singapore dan Malaysia hanya mau mengimpor tanaman organik saja. Walaupun secara fisik tanaman organik hasilnya tidak sebagus tanaman yang memakai bahan kimia dalam perawatannya, tetapi dalam segi kesehatan tanaman organik sangat jauh lebih sehat.

"Maka dari itu kita sedang gencar-gencarnya menggalakkan penanaman tanaman secara organik," beber Dahono.

Dahono mewakili pihak LPTP - Balitbang Kepri mengaku akan selalu mendukung kegiatan pertanian di wilayah Kepri lewat teknologi yang akan diajarkan ke para petani untuk meningkatkan hasil produksi.

"Teknologi tersebut meliputi perairan, pengendalian hama terpadu serta pembuatan dan penggunaan pupuk organik," imbuhnya.

Editor: Gokli