Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mengritik Negerinya, Mahasiswi China Dibully Habis
Oleh : Redaksi
Kamis | 25-05-2017 | 09:14 WIB
mahasiswi_cina.jpg Honda-Batam
Inilah mahasiswi China, Yang Shuping. (Foto: BBC)

BATAMTODAY.COM, Maryland - Seorang mahasiswi Cina terpaksa meminta maaf setelah jadi bulan-bulanan kemarahan atas pidatonya saat wisuda di sebuah universitas yang memuji 'udara segar demokrasi.'

Berbicara saat acara kelulusan di University of Maryland, Yang Shuping menggambarkan suatu situasi paralel antara polusi udara di Cina dan pembatasan kebebasan berbicara di sana. Pengguna media sosial Cina yang marah menuduhnya merendahkan tanah kelahirannya.

Universitas mendukungnya, dan menegaskan bahwa mendengarkan pandangan yang berbeda adalah hal yang sangat penting.
Cina cegah penggunaan lagu kebangsaan secara sembarangan

Yang -dipilih oleh universitas untuk berbicara saat wisuda- saat pidato itu mengenakan masker penutup anti polusi sembari menyebut udara 'yang bagus dan segar' di AS.

"Saat saya menghirup dan menghembuskan napas di luar bandara, saya merasa bebas," katanya dalam rekaman pidato yang diposting di YouTube.

"Saya segera merasakan udara segar lain yang saya akan selalu syukuri, udara segar kebebasan berbicara. Demokrasi dan kebebasan berbicara seharusnya tidak dianggap pasti didapat. Demokrasi dan kebebasan adalah udara segar yang patut diperjuangkan" lanjutnya.

Pidatonya menjadi salah satu topik terpanas di internet di Cina, dan hingga Selasa (23/5) rekamannya di dunia maya telah dilihat lebih dari 50 juta kali.

Namun banyak pengguna media sosial Cina marah, bahkan termasuk mahasiswa sesama Cina di University of Maryland, sampai ada yang membuat video YouTube mereka sendiri untuk menuduh Yang telah memberikan 'pernyataan yang keliru.'

Warga Cina lain sesama mahasiswi Maryland, Xinliang Jiang menuding Yang melakukan 'penipuan dan dusta.'

Salah satunya, Xinliang Jiang, mengatakan bahwa Cina 'masih berbenah' dan 'membutuhkan saran dari dunia luar' namun menurutnya ucapan Yang tergolong 'penipuan dan dusta.'

Pemerintah di kota kelahirannya di Cina barat daya juga angkat bicara, mengatakan bahwa kualitas udara sudah baik hampir setiap hari sepanjang tahun ini dan menambahkan: "Di Kunming, udara sangat mungkin 'bagus dan segar'."

Pemerintah Kunming menegaskan bahwa kualitas udara di kota mereka, kemungkinan besar 'bagus dan segar.' Surat kabar Beijing, Harian Rakyat atau People's Daily menuduh mahasiswi ini menyampaikan pidato yang 'bias.'

Dihadapkan dengan kehebohan yang meningkat, Yang mengeluarkan sebuah pernyataan di platform microblog Cina, Weibo. Ia mangaku 'terkejut dan terganggu' dengan reaksi terhadap pidatonya dan sangat mencintai' tanah airnya. "Saya mohon maaf, semoga semua orang bisa memaafkan saya. Saya telah memetik pelajaran," tulisnya.

Universitas Maryland mendukungnya penuh dan mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Mendengarkan dan berhubungan secara hormat dengan orang-orang yang tidak kita setujui adalah keahlian penting, baik di dalam dinding universitas maupun di luar."

Sejumlah pengguna Weibo setuju, dan membela Yang. "Sepertinya orang Cina itu, bahkan pergi ke Amerika sekali pun, mereka tetap tidak mendapat kebebasan berbicara," kata seorang pengguna.

Sumber: BBC Indonesia
Editor: Dardani