Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dragon's Breath, Cabai Terpedas di Dunia
Oleh : Redaksi
Selasa | 23-05-2017 | 08:20 WIB
cabai-011.gif Honda-Batam
Ilustrasi cabai Dragon's Breath

BATAMTODAY.COM, Batam - Mungkin selama ini orang hanya mengenal cabai rawit yang memang dikenal karena rasa pedasnya yang 'menggigit'. Bahkan ia disematkan dalam pepatah "kecil-kecil cabai rawit". Ukurannya kecil, tapi pedasnya tak perlu ditanya.

Bicara soal ukuran, mungkin cabai yang satu ini tak kalah kecil dengan cabai rawit. Namun, cabai bernama "dragon's breath" ini dinobatkan sebagai cabai terpedas di dunia. Dilansir dari Oddity Central, seorang petani buah asal Wales, Mike Smith tak menyangka hasil kreasinya berujung pada pemecahan rekor. Awalnya, cabai ini akan diikutsertakan dalam acara pertanian tingkat nasional.

Nama "dragon's breath" sendiri diambil dari warisan budaya Wales. Cabai berukuran kecil ini punya tingkat kepedasan 2,48 juta skala Scoville. Hal ini membuat Dragon's Breath tidak bisa dikonsumsi, karena nyawa bisa jadi taruhannya. Dalam rekor sebelumnya, sebuah cabai punya tingkat kepedasan 2,2 juta skala Scoville.

Para ahli percaya, hanya dengan mengunyah dan menelan satu buah cabai, orang dapat terkena syok anafilaktik. Syok anafilaktik adalah reaksi alergi yang tergolong berat, bahkan dapat mengancam nyawa penderitanya.

Gejala awalnya, penderita akan mual, muntah dan sakit di bagian perut. Ketika seseorang mengonsumsi cabai ini maka tubuhnya akan terasa seperti 'terbakar' dan saluran napas akan tertutup.

Mike, yang menciptakan Dragon's Breath dengan bantuan peneliti dari Nottingham Trent University, berkata ia belum pernah mencoba makan cabai ini. Mike pernah meletakkan sepotong kecil cabai pada lidahnya dan menemukan bahwa rasanya 'tak tertahankan'.

"Cabai belum pernah dicoba untuk dimakan. saya pernah mencoba sepotong kecil di lidah saya dan rasanya seperti terbakar dan terus terbakar. Saya memuntahkannya setelah 10 detik. Rasa panas muncul dengan intens," ujarnya pada North Wales Daily Post seperti dikutip dari Oddity Central (18/5).

Saking kuatnya, Mike dan para peneliti di Nottingham Trent University percaya Dragon's Breath punya manfaat untuk pengobatan. Minyak yang dihasilkan cabai bisa membuat kulit mati rasa, sehingga bisa jadi anestesi alternatif di negara dunia ketiga atau bagi orang yang punya alergi terhadap anestesi konvensional.

Mike mengaku sudah mendaftarkan cabainya pada Guinness World Records. Rupanya, kini Dragon's Breath juga tengah bersaing untuk penghargaan Royal Horticultural Society’s Plant.

"Ini benar-benar tak disengaja tapi saya bangga untuk berkata ini adalah pohon yang indah," kata pria 53 tahun ini.

Sumber: CNNIndonesia
Editor: Gokli