Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perairan Bintan Telan 3 Korban Sejak Januari-Mei 2017
Oleh : Syajarul Rusydy
Sabtu | 20-05-2017 | 08:26 WIB
basarnas-01.gif Honda-Batam
Anggota Basarnas saat melakukan pencarian korban tenggelam di perairan Bintan. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Sejak Januari-Mei 2017, perairan Teluk Bakau dan Malang Rapat, Bintan sedikitnya telah menelan tiga orang korban. Dua diantanya pengunjung yang sedang berwisata mancing di perairan tersebut.

Kapolsek Gunung Kijang, AKP Hendriyal mengatakan, dari informasi yang diterima olehnya hingga Mei 2017, tiga orang yang tenggelam di perirawan wilayah kerjanya.

"Dari informasi yang kita terima ada tiga, dua diantaranya pengunjung yang datang hanya sekedar memancing," ungkap Hendriyal, Sabtu (20/5/2017).

Dari tiga orang itu, Hendriyal menyebutkan, yakni Thalib alias Nani (49), warga Kelurahan Tembeling Tanjung, Kecamatan Telukbintan, tenggelam saat memancing bersama rekannya di perairan Pulau Pucung, Desa Malang Rapat, Gunung Kijang, Senin (6/2/2017) sore.

Kemudian, Rio Ardianto (24) warga Sidomulyo RT01/RW13, Tanjungpinang korban tenggelam di perairan pulau Pucung, Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang pada Minggu (23/4/2017) sekitar pukul 19.45 WIB.

"Rio ini bukan nelayan, dia merupakan pengunjung yang datang, hanya sekedar memancing. Hingga kini jasad Rio belum juga berhasil ditemukan," beber Hendriyal.

Terakhir, kata Hendriyal yakni Ikhsan Habsy (25) warga Jalan Pramuka, Tanjungpinang, dikabarkan hilang pada Rabu (17/5/2017) sekitar pukul 16.00 WIB, saat mancing di perairan Teluk Bakau, kapal yang ditumpanginya terbalik.

"Akhirnya Ikhsan ditemukan tidak bernyawa lagi, dengan kondisi tubuh sudah mulai membengkak," tutur Hendriyal.

Dari peristiwa tersebut, Hendriyal mengimbau kepada masyarakat, nelayan maupun pengunjung agar selalu waspada dan berhati-hati. Untuk selalu menggunakan life jaket saat hendak turun melaut.

"Pastikan fisik kedaan sehat, lengkapi segala perlengkepan saat mau turun ke laut, periksa terlebih dahulu alat transportasi yang digunakan. Jika kondisi cuaca tidak memungkinkan, jangan dipaksa untuk turun (Melaut)," imbuh Hendriyal.

Editor: Gokli