Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polisi Sebut Banyak Kejanggalan di Kematian Rupandi
Oleh : Yosri Nofriandi
Senin | 08-05-2017 | 14:21 WIB
evakuasijenazahatb.jpg Honda-Batam

Petugas sedang melakukan evakuasi jenazah karyawan ATB Batam yang tewas digorok di Sagulung Batam. (Foto: Yos)

BATAMTODAY.COM, Batam - Jenazah Rupandi (34), karyawan outsourcing PT Adhya Tirta Batam (ATB) yang ditemukan tewas dengan leher digorok, masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri untuk dilakukan autopsi. Namun, dari hasil penyelidikan sementara, ditemukan banyak kejanggalan di TKP.

Kejanggalan-kejanggalan tersebut, antara lain di leher korban ada tiga bekas gorokan dan ditemukan bekas darah di kamar mandi. Tidak hanya itu, kejanggalan lainnya adalah, jika korban bunuh diri pasti darahnya berserakan di lantai.

Di lokasi, Polisi hanya menemukan sedikit bercak darah yang sudah mengering dan menempel di seprai serta parang yang ditemukan di dekat kaki korban. Namun belum diketahui secara pasti seberapa dalam luka yang menyebabkan tewasnya korban.

"Kalau bunuh diri, kebanyakan orang gantung diri atau menyayat nadi pergelangan tangan. Jarang orang bunuh diri dengan menggorok lehernya sendiri," ujar Kanit Reskrim Polsek Sagulung, Ipda Abib Uais Al-Qardi, Senin (8/5/2017).

Selain itu, meski pintu utama rumah korban terkunci dari dalam, namun jendela kamar depannya terbuka. Untuk itu, polisi akan kembali mendatangi rumah korban Blok D nomor 57A Perumnas Griya Pratama, Sagulung itu guna melakukan olah TKP.

"Korban diperkirakan tewas sekitar lima jam setelah jasadnya ditemukan," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, berdasarkan hasil penyelidikan polisi dan keterangan saksi-saksi, korban diketahui mempunyai riwayat penyakit TBC yang sudah lama diderita korban. Sebelumnya korban sempat dirawat selama satu minggu di RSUD Embung Fatimah.

"Kalau untuk kasus ini, dibunuh atau bunuh diri masih setengah- setengah. Bisa jadi bunuh diri atau dibunuh, kita tunggu hasil otopsi," ujarnya lagi.

Saat ini Polsek Sagulung sudah memeriksa lima orang saksi. Dua diantaranya merupakan saksi yang pertama kali menemukan jasad korban. Sementara tiga lainnya merupakan orang yang terakhir kali berjumpa dengan korban.

Editor: Yudha