Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

DPD RI Nilai SMP di Kepri Sebenarnya Tak Siap Laksanakan UNBK
Oleh : Irawan
Selasa | 02-05-2017 | 16:26 WIB
hardirdp.jpg Honda-Batam

Ketua Komite III DPD RI Hardi Selamat Hood, Senator asal Provinsi Kepulauan Riau

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Selasa (2/5/2017) ini, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Namun, DPD RI menilai SMP di Kepri tidak siap melaksanakan UNBK, melainkan lebih siap melaksanakan ujian nasional berbasis kertas.

"Dari 56 SMP Negeri di Batam saja, hanya 6 sekolah yang dinyatakan siap mengikuti UNBK. Enam sekolah itu pun ternyata hanya dua sekolah yang mandiri, sedangkan empat SMPN lainnya menumpang," kata Hardi Selamat Hood, Ketua Komite III DPD RI di Jakarta, Selasa (2/5/2017).

Menurut Hardi, sebagian besar SMP Negeri di Provinsi Keperi belum memiliki sarana laboratorium komputer. Sehingga pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2017 masih mengandalkan ujian manual.

"SMP Negeri di Provinsi Kepri sebagian besar tidak memiliki laboratorium komputer, sehingga pada UN 2017 ini masih mengandalkan ujian manual," katanya.

Hardi menambahkan, jumlah ini sangat minim jika dibandingkan dengan sekolah swasta yang berjumlah 16 sekolah.

"Saat ini sekolah-sekolah yang belum bisa menggelar UNBK terpaksa harus melaksanakan ujian nasional berbasis kertas," kata Senator asal Kepri ini.

Hardi menegaskan, ketidaksiapan sekolah-sekolah di Kepri menyelenggarakan UNBK juga terjadi pada tingkat SMK. Beberapa SMK yang telah melaksanakan UNBK beberapa waktu lalu, tidak dapat mengerjakan soal karena banyak soal yang hilang

"Soal yang hilang ini didominasi gambar-gambar teori kejuruan. berdasarkan ketentuan berlaku, siswa yang soalnya hilang hingga lebih 10 soal akan mengikuti ujian susulan pada tanggal 18 -19 April 2017 lalu," katanya.

Ketua Komite III DPD RI mengungkapkan, masalah lainnya adalah terkait gangguan pada server, Akibat gangguan ini, 22 peserta ujian dalam satu ruangan harus menunggu 15 menit sebelum server kembali terhubung.

"Secara keseluruhan sebanyak 456 siswa ikut dalam ujian nasional berbasis komputer di Provinsi Kepri. Di Kota Batam, UNBK dipusatkan di SMK Negeri 1 Batuaji. Selain diikuti pelajar SMKN 1 dua sekolah swasta turut mengikutsertakan siswanya," ungkap Hardi.

Meski secara umum pelaksanaan UNBK SMK di berlangsung tertib dan lancar, namun kata Hardi, sekitar 60 persen sekolah di Provinsi Kepri tidak dapat menyelanggarakan UNBK.

"Kendala utamanya lagi-lagi adalah banyak sekolah yang belum memiliki laboratarium komputer yang memadai serta tidak tersedianya jaringan internet," jelasnya.

Hardi menyebutkan, sekolah tersebut kebanyakan berada di Kabupaten Natuna, Lingga dan Anambas. Bahkan sejumlah sekolah di pesisir Batam, Bintan dan Tanjungpinang pun belum menggelar UNBK karena permasalahan yang sama.

Editor: Surya