Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ternyata Ada Sel Rahasia di Kantor Polisi Filipina
Oleh : Redaksi
Sabtu | 29-04-2017 | 19:50 WIB
keluarga-korban-deturte.gif Honda-Batam

Keluarga korban pembunuhan di Filipina. (Brother Jun/BBC)

BATAMTODAY.COM, Manila - Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Filipina, yang didampingi oleh sejumlah wartawan, telah menemukan sel kecil rahasia di sebuah kantor polisi Manila yang dijejali 12 pria dan wanita yang telah ditahan selama seminggu.

Gilbert Boisner, Direktur Komnas HAM Filipina di Manila, Jumat (28/4/2017), mengatakan, tidak ada satu orang pun yang sudah didakwa dalam kelompok yang "ditangkap dengan dalih narkoba" itu.

Human Rights Watch (HRW) mengatakan bahwa para tahanan itu diciduk "tanpa memberi tahu keluarga atau pengacara," dan dikurung dalam kondisi "mengerikan, terlalu padat," dan disiksa.

Para tahanan tersebut mengatakan bahwa polisi berusaha memeras mereka antara 800 dollar sampai 4.000 dollar atau setara Rp10,6 juta hingga Rp53,3 juta untuk kebebasan mereka.

Anggota Komnas HAM Filipina yang melakukan kunjungan mendadak ke kantor polisi itu mengatakan kepada Agence France Presse bahwa pada Kamis (26/4/2017) malam mereka mendengar teriakan "kami di sini, kami di sini" yang berasal dari balik tembok.

HRW mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penemuan sel rahasia tersebut "tanda terbaru" bagaimana polisi mengeksploitasi kampanye anti narkoba Presiden Rodrigo Duterte untuk keuntungan pribadi.

Pihak kepolisian Jumat (28/4/2017) mengatakan, Kepala Polisi Distrik Tondo telah dibebaskan dari tugasnya dan penyelidikan sedang berlangsung.

HRW mengatakan, sejak Duterte mulai menjabat pada Juni 2016, polisi dan orang-orang bersenjata tak dikenal telah membunuh lebih dari 7.000 orang yang dicurigai sebagai pengguna dan pengedar narkoba.

Jumlah tersebut tidak termasuk anak-anak yang terbunuh oleh peluru nyasar.

Sumber: VOA
Editor: Udin