BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pemerintah Kota Tanjungpinang bersama Iswana Migas, Mei mendatang berencana akan melakukan peluncuran Brigh Gas LPG 5,5 kg, atau dikenal dengan LPG Pink.

Menurut penuturan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tanjungpinang, Juramadi Esram, LPG Pink akan menjadi pengganti gas bersubsidi 3 kg yang selama ini digunakan masyarakat di Tanjungpinang, khususnya.

Mendengar kabar tersebut, memang ada pro dan kontra dimasyarakat. Pasalnya, meskipun LPG Pink cantik dan aman, namun masyarakat Tanjungpinang sudah nyaman dengan tabung gas 3kg atau biasa disebut Melon.

Seperti yang disampaikan Vina, pedagang di Pasar Bintan Centre, KM 9 Tanjungpinang, Selasa (25/4/2017). Ia mengaku belum mendapat kabar tentang LPG Pink. Namun, setelah BATAMTODAY.COM sedikit memberikan pencerahan, dia keberatan mengenai harga yang sangat jauh dari harga gas melon.

"Mahal sekali harganya, meskipun tahan lama, tapi harganya mahal mas, mending gas 3 kg," tutur Vina.

Selain ada penolakan, juga ada dorongan, hal itu dikatakan oleh Wahyuni Rizky yang mengatakan mendukung jika memang ada tabung gas yang lebih slim dari 12 kg. Pasalnya, menurutnya, dari tabung gas 3 kg ke 12 kg itu sangat jauh berbeda. Makanya, jika pun menjual yang non subsidi, pemerintah harusnya menyediakan kemasan yang lebih kecil dari 12 kg.

Baca: Mei, Tabung Gas Melon Akan Diganti dengan Bright Gas di Tanjungpinang

"Saya baru dengar dari mas tentang gas 5,5 kg ini. Saya rasa bagus, karena lebih kecil dari 12 kg. Kan 12 kg itu untuk kebutuhan usaha, kita dirumah mana cocok, makanya pakai yang 3 kg," tutur ibu yang akrab disapa Ayu ini.

Meskipun demikian, Ayu pun mengaku tetap nyaman dengan tabung gas 3 kg. Alasannya, tetap kembali ke harga. Karena, harga Rp65 ribu tersebut sama dengan 4 kali harga tabung gas 3 kg.

"Harusnya Rp65 ribu dapat isi 3 tabung gas melon yang otomatis kita dapat 9 kg, ini cuma dapat 5,5 kg. Kalau saya sebagai konsumen pengennya tetep yang 3 kg," tutur Ayu.

Editor: Yudha