Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rakernas LKSA-PSAA II di Batam

Perkuat Pengasuhan Keluarga untuk Indonesia Hebat
Oleh : Irwan Hirzal
Selasa | 25-04-2017 | 08:00 WIB
rakernaskeluarga.jpg Honda-Batam

Pers Konfrence Rakernas LKSA-PSAA II di Batam yang mengangkat tema, Memperkuat Pengasuhan Keluarga untuk Indonesia Hebat. (Foto: Irwan Hirzal)

 

BATAMTODAY.COM, Batam - Guna menguatkan pengasuhan anak dan kesejahteraan keluarga, Fornas Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak - Panti Sosial Asuhan Anak (LKSA-PSAA) akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II di Hotel Goodway Hotel Batam.

 

Rakernas itu akan digelar selama dua hari, Selasa-Rabu, 25-27 April 2017. Rencananya, Rakernas akan dibuka oleh Mentri Sosial RI Dra. Khofifah Indar Parawansa. "Ini rakernas yang kedua kalinya digelar LKSA, pertama di Lombok," kata Jasra Putra, Sekjen Fornas LKSA-PSAA

Jasra Putra mengatakan, rakernas dirancanakan akan dihadiri 700 kepala Panti Sosial Asuhan Anak. Rapat sendiri mengusung tema "Menguatkan Pengasuhan Keluarga untuk Indonesia Hebat". Hal itu menjawab isu-isu dan meminimalkan kekerasan yang terjadi di panti.

"Data dan pemberitaan menunjukan kekerasan di panti cukup banyak. Contohnya kejadian di Panti Khairunnisa Batam, Panti Anak Bangsa di Riau, dan di Al-Hijrah Gorontalo. Ini harus dibahas bersama-sama, karena organisasi ini dibentuk guna menciptakan dan meningatkan kulitas di panti asuhan," paparnya.

Dalam Rakernas ini akan dilakukan penandatanganan dan komitmen bersama dalam penerapan Standard Operasional Prosedur (SOP) penerimaan, asessmen, dan mengembalikan anak ke keluarga. Standard operasional prosedur yang merupakan penjabaran teknis dari Standar Nasional Pengasuha Anak (SNPA).

Oleh sebab itu, Fornas LKS sudah menyiapkan 52 nama assesor yang telah dilatih untuk siap mendukung dan mensukseskan percepatan proses akreditasi Panti Asuhan yang dilakukan oleh pemerintah dengan target 2.000 lembaga pada tahun 2017.

Sementara itu, Wakil Ketua LKSA-PSAA Nasional Ahmad Suhairi mengatakan, instrumen akreditasi ini sangat penting guna mencegah dan melakukan deteksi dini kekerasan fisik dan psikis terhadap anak, juga memperoleh peta kualitas layanan.

Nantinya, akan ada tiga poin yang akan dibahas diantaranya penggabungan Forum Nasional yang terintegrasi dari berbagai macam layanan kluster seperti, kluster anak yang berhadapan dengan hukum, balita, anak jalanan.

Mensukseskan kebijakan pengasuhan ramah anak dalam keluarga sebagai persoalan hulu masalah anak dan bahkan ingin memperjuangkan pelaksanaan Nawacita Presiden Jokowi soal pembangunan Penguatan Karakter anak dala keluargga.

Terakhir, memperjuangkan uang tali asih untuk kepala panti yang jumlahnyan lebih kurang 8.500 Panti Asuhan. "Karena kita melihat hari ini tukang sapu saja dapat insentif, harusnya pengasuh juga mendapatkan kesejahteraan yang layak,

Bahkan beberapa lembaga pengasuhan telah mendapatkan akreditasi dari pemerintah, seharusnya berbanding lurus dengan kesejahteraan. "Kami harap dengan kegiatan ini kasus kekerasan anak bisa terkurangi," pungkasnya.

Editor: Dardani